Dari Tercepat hingga Terbesar, Ini 9 Mamalia Terhebat di Dunia! 

Predikat mamalia tercepat di muka bumi rasanya sangat pantas disematkan pada citah. Bagaimana tidak? Ketika predator padang rumput Afrika ini mulai berlari, ia dapat mencapai kecepatan sekitar 94 km/jam menurut laman Discover Wildlife.

Kemampuan berlari cepat tersebut juga disertai dengan kemampuan "setir" yang baik sehingga citah mampu mengendalikan tubuhnya dengan baik ketika mencapai kecepatan tertinggi.

Untuk predikat mamalia terlambat di dunia, dipegang oleh keluarga kukang (three-toed sloth). Dikutip dari laman Live Science, saking lambatnya, kukang membutuhkan waktu semenit untuk dapat memanjat pohon setinggi 1.8 meter sampai 2.4 meter.

Selain itu, ia juga merupakan hewan yang cukup pemalas. Bagaimana tidak? Dalam sehari, kukang yang hidup di dalam penangkaran dapat tidur selama 15 sampai 20 jam!

Tidak hanya memegang gelar sebagai mamalia terbesar di dunia, paus biru sejatinya juga menjadi hewan terbesar yang pernah ada di muka bumi. Berdasarkan laman National Geographic Wild, raksasa laut ini menjelajahi luasnya lautan dengan tubuh sepanjang 30 meter dan berat hingga 200 ton.

Bahkan, saking besarnya, hati dari paus biru bisa seberat bis kota, sedangkan lidahnya sama beratnya dengan seekor gajah. Meskipun ukurannya yang sangat masif, mereka ternyata hanya memakan krill di lautan dalam jumlah besar, yaitu sekitar 4 ton krill per hari.

Memegang gelar sebagai jenis kelelawar terkecil sekaligus mamalia terkecil di dunia, kelelawar bumblebee dapat dijumpai di barat Thailand dan Myanmar.

Berdasarkan laman Live Science, kelelawar bumblebee atau yang lebih sering disebut kitti’s hog-nosed bat  hanya memiliki panjang 2,5-3 cm dan berat 2 gram. Dengan ukuran tersebut, kelelawar bumblebee hanya sebesar ujung jari orang dewasa!

Dilansir dari laman Future Learn, rekor mamalia dengan rentang usia terpanjang di dunia dipegang oleh paus kepala busur. Rata-rata, usia dari spesies paus ini adalah berkisar di usia 200 tahun dengan rekor tertua menyentuh angka 211 tahun.

Hal tersebut bisa terjadi karena paus ini hidup di daerah dingin. Belum lagi ukuran tubuhnya yang sangat masif sehingga membuat metabolisme tubuhnya melambat. Oleh sebab itu, paus kepala busur mampu memiliki rata-rata usia hidup terpanjang dibandingkan dengan mamalia lainnya.

Mamalia yang memiliki rata-rata usia terpendek di dunia rupanya dipegang oleh keluarga tikus, lho! Tikus besar sunda yang dapat dijumpai di sekitar kawasan Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filiphina, dan Thailand ini memiliki rata-rata usia hanya berkisar 6-12 bulan saja jika berada di alam liar mengutip dari laman Zoo Portraits.

Hal tersebut tentunya membuat spesies tikus ini hanya memiliki sedikit waktu untuk dapat menikmati hidupnya. Kasihan juga, ya?

Sebagai mamalia darat terbesar di dunia, rupanya gajah juga mempunyai gelar lain yang tentunya membuat hewan ini menjadi lebih istimewa. Gelar tersebut adalah mereka memiliki masa kehamilan terlama di antara mamalia yang hidup di muka bumi.

Dikutip dari laman Live Science, rata-rata usia kehamilan seekor gajah dapat mencapai 640-660 hari dengan jumlah anak dalam setiap kehamilan berjumlah satu atau dalam kasus yang jarang dapat melahirkan dua anak sekaligus.

Hal tersebut tentunya sangat menakjubkan jika dibandingkan dengan manusia yang mengandung selama sembilan bulan atau sekitar 280 hari bukan?

Sementara, untuk mamalia dengan masa kehamilan tercepat dipegang oleh virginia opossum. Berdasarkan laman World Atlas, seekor virginia opossum betina hanya perlu mengandung selama dua belas hari setelah kawin dan mampu melahirkan enam belas sampai dua puluh anak.

Hal tersebut tentunya sangat menakjubkan mengingat jumlah anak yang dilahirkan dalam satu periode kehamilan dapat dikatakan cukup banyak. Ditambah lagi, dalam setahun, seekor induk virginia opossum mampu melahirkan sampai tiga kali!

Mamalia air yang mirip dengan lumba-lumba ini juga memegang gelar yang bisa dikatakan hebat. Mereka saat ini dihadapkan dengan masalah pelik akibat ulah berbagai pihak, yaitu kepunahan.

Menurut laman Independent, pada 2018, spesies yang hanya hidup di bagian utara teluk California ini hanya tersisa sembilan belas ekor di alam liar, bahkan disebutkan pula hanya tersisa sembilan individu dan berpotensi punah dalam beberapa tahun ke depan jika penangkapan ikan dengan jala masih terus dilakukan.

Sebagian besar penyebab kematian mereka ialah tenggelam akibat terjerat jala nelayan. Hal tersebut tentunya sangat disayangkan karena vaquita termasuk ke dalam spesies endemik. Artinya, mereka tidak dapat ditemui di tempat lain di dunia selain di utara Teluk California. Semoga ke depannya populasi mereka bisa terus bertambah, ya!

Nah, itu dia beberapa mamalia yang memegang gelar terhebat dalam beberapa hal. Dari seluruh kelebihan yang dimiliki oleh mamalia-mamalia di atas, tentunya kita tidak ingin ada lagi mamalia yang menduduki predikat paling terancam keberadaannya. Semoga alam kita, khususnya mamalia, dapat terus lestari, ya!