Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi jengkol segar (pixabay.com/andryhariana)

Jengkol adalah tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara. Tumbuhan dengan nama ilmiah Archidendron pauciflorum ini lazim ditemukan di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Malaysia dengan sebutan berbeda. Berbagai bentuk olahannya pun kerap digemari. Di Indonesia, misalkan, ada semur jengkol atau balado jengkol yang merupakan favorit banyak orang.

Biasanya jengkol hanya dimanfaatkan isinya, sementara kulitnya dibuang begitu saja. Namun, hasil penelitian mengungkap bahwa kulit jengkol memiliki manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Apa saja? Baca terus sampai akhir, ya!

1. Berguna sebagai pestisida alami

ilustrasi penggunaan pestisida (pexels.com/Laura Arias)

Dalam kulit jengkol terdapat kandungan alkaloid, terpenoid, saponin, dan asam fenolat. Asam fenolat ini terdiri dari flavonoid dan tanin yang keduanya berguna sebagai proteksi dengan cara menghalangi serangga memakan tumbuhan. 

Penelitian "Pemanfaatan Limbah Kulit Jengkol Sebagai Pestisida Nabati pada Tanaman Padi" tahun 2019 oleh tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara mengungkapkan bahwa kandungan tersebut membuat kulit jengkol  memungkinkan untuk diolah menjadi pestisida nabati. 

Pestisida nabati sendiri adalah jenis pestisida alami yang tidak mencemari alam. Untuk memanfaatkan kulit jengkol tersebut, kamu hanya perlu menggiling halus kulit jengkol dan mendiamkanya selama 10 hari. Dalam rentang waktu tersebut gilingan kulit jengkol akan mengeluarkan senyawa yang berguna sebagai pestisida. 

Jika sudah dilakukan, maka campurkan larutan kulit jengkol itu ke dalam air bersih dan semprotkan ke tumbuhan. 

2. Membasmi jentik nyamuk

Editorial Team

Tonton lebih seru di