Tidak ada yang tidak takut dengan kematian. Dalam hidup di dunia ini, pastinya kamu pernah bertanya-tanya akan seperti apakah kematian yang menghampirimu.
Apakah kamu akan mati dalam tidur atau akan mati dalam kecelakaan? Tidak ada yang bisa menjawabmu mengingat tak ada orang mati yang bisa bercerita tentang hal itu.
Dari sekian banyaknya penyebab kematian, satu yang paling mengerikan adalah tercekik akibat kehabisan udara. Ini biasa terjadi kepada mereka yang terkurung dalam ruangan kedap udara, tidak ada sirkulasi udara, dan oksigennya terbatas.
Beberapa contohnya adalah terjebak di kotak atau dikubur hidup-hidup. Seperti apa yang terjadi pada tubuhmu ketika perlahan-lahan mendekati kematian karena kehabisan udara? Berikut ini penjelasan ilmiahnya.
FAQ seputar mati kehabisan udara
Berapa lama manusia bisa bertahan tanpa udara? | Biasanya manusia hanya bisa bertahan sekitar 3–5 menit tanpa oksigen sebelum otak mulai rusak permanen. Setelah itu, kematian bisa terjadi dengan cepat. |
Apa yang dirasakan seseorang ketika kehabisan udara? | Awalnya dada terasa sesak dan sulit bernapas, disertai panik dan pusing. Lalu kesadaran mulai memudar sebelum akhirnya kehilangan napas sepenuhnya. |
Apakah kehabisan udara sama dengan mati lemas? | Ya, mati lemas adalah istilah lain untuk kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, baik karena tenggelam, tercekik, atau terperangkap di ruang tanpa udara. |
Apakah tubuh berubah warna saat mati kehabisan udara? | Biasanya kulit menjadi kebiruan karena kekurangan oksigen dalam darah, terutama di area bibir dan ujung jari. Ini disebut cyanosis. |
