Unsplash.com/Tamara Bellis
Dalam riset tersebut, Yolken dan timnya meneliti 1.371 orang dari usia 18-65 tahun yang terdiri dari: 396 orang penderita skizofrenia, 381 orang gangguan bipolar dan 594 orang normal (grup kontrol). Pasien skizofrenia dan bipolar direkrut dari rumah sakit dan rehabilitasi Sheppard Pratt Health System, sedangkan orang-orang dari grup kontrol berasal dari daerah Baltimore.
Masing-masing dari mereka kemudian ditanyai apakah mereka pernah memelihara kucing atau anjing (atau mungkin keduanya) selama 12 tahun pertama kehidupan. Mereka yang sejak lahir telah memiliki anjing atau kucing di rumah dianggap telah terekspos oleh hewan tersebut sejak dini.
Untuk menguji hubungan antara kedua variabel, digunakanlah model statistik untuk menghasilkan nilai rasio bahaya–ukuran yang menunjukkan seberapa sering suatu peristiwa (paparan dari hewan peliharaan dan perkembangan gangguan kejiwaan) terjadi pada setiap kelompok yang diteliti.
Rasio bahaya dengan nilai 1 menunjukkan tidak adanya perbedaan pada setiap kelompok, sedangkan nilai rasio yang lebih dari 1 mengindikasikan besarnya kemungkinan berkembangnya skizofrenia atau gangguan bipolar. Sebaliknya, jika nilainya lebih kecil dari 1, maka kemungkinan mengidap gangguan kejiwaan tersebut akan menurun.