ilustrasi tangan digigit nyamuk (pexels.com/Anuj)
Menurut The Islandia Web of Science (IWOS) ada dua jenis nyamuk di Greenland, 28 jenis di Norwegia dan Inggris, serta 41 spesies dapat ditemukan di negara tetangganya, di sebelah timur Islandia.
Di Greenland dan Skandinavia Utara, kepompong nyamuk berhibernasi di bawah es selama musim dingin dan menetas sebagai lalat setelah es mencair.
Hal ini terjadi pada musim semi karena musim dingin di kutub terus berlangsung. Musim dingin sendiri di Islandia cukup bervariasi. Suhu bisa naik secara tiba-tiba di tengah musim dingin. Jika terjadi pencairan, maka suhu akan turun lagi.
Dalam kondisi seperti ini, kepompong akan menetas. Nyamuk kemudian perlu mencari mangsa untuk menghisap darah, kemudian memerlukan waktu beberapa hari agar telurnya matang, bertemu pasangan dan bertelur di kolam atau rawa.
Perubahan iklim di Islandia terjadi begitu cepat sehingga nyamuk tidak mempunyai cukup waktu untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, kepompong tidak akan menetas ketika suhu kembali turun dan es terbentuk di sarang mereka.
Jadi, itu dia alasan mengapa di Islandia tidak terdapat nyamuk.