Mengapa Kucing Tidak Bisa Mengaum? Padhal Kerabat Singa, Ini Faktanya!

Jika kita belajar Biologi, kita pun tahu kalau kucing (Felix catus), singa (Panthera leo), dan harimau (P. tigris) tergabung dalam satu famili, Felidae. Meski begitu, kucing dan singa terlihat memiliki banyak perbedaan mencolok. Salah satu perbedaan tersebut adalah suara yang dikeluarkannya.
Sang kucing besar terkenal akan aumannya yang membuat kita mengambil langkah seribu. Kalau kucing? Suara si manis justru membuat kita mendekat dan ingin mengelusnya. Padahal satu famili, kenapa kucing tidak bisa mengaum layaknya sang kerabat besar? Ini penjelasan mengapa kucing tidak bisa mengaum!
1. Pada dasarnya, anggota famili Felidae harus memilih
Perbedaan suara antara anggota famili Felidae ini disebabkan oleh perbedaan fisiologi laring dan tenggorokan. Layaknya manusia, laring berperan untuk menciptakan vokalisasi khas di famili Felidae.
Dilansir Live Science, kurator mamalia di Carnegie Museum of Natural History (CMNH), John Wible, mengatakan bahwa suara dengkuran (purr) dan auman memang eksklusif di famili Felidae. Mereka dapat mengaum atau mendengkur, tetapi tidak keduanya.
Purr adalah vokalisasi unik yang tercipta bahkan saat kucing menarik dan menghembuskan napas. Umumnya, anggota famili Felidae yang bisa purr adalah kucing rumah, bobcat (Lynx rufus), ocelot (Leopardus pardalis), Lynx, puma (Puma concolor), dan citah (Acinonyx jubatus).
"Mengaum jauh lebih jarang di antara kucing dan lebih berkembang di garis keturunan tertentu pada kucing besar," ujar Wible.
Kucing besar yang dimaksud berasal dari genus Panthera. Oleh karena itu, kita lebih sering mendengar suara auman datang dari singa, harimau, jaguar (P. onca), dan macan tutul (P. pardus).
Tidak semua anggota Panthera mengaum. Salah satu pengecualian adalah macan tutul salju (P. uncia). Meski tulang hyoidnya sebagian mengeras, pita suara macan tutul salju yang pendek (9 milimeter) memberikan hanya sedikit hambatan terhadap aliran udara, sehingga ia tak bisa mengaum.