Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kumpulan kaset vinyl (pexels.com/Matthias Groeneveld)

Semua orang rasanya menyukai musik, dengan genrenya masing-masing. Banyak tempat memainkan musik ataupun lagu sebagai latar belakang untuk menemani aktivitas sehari-hari, termasuk di tempat umum seperti kafe, toko buku, mal, dan sebagainya.

Secara tidak sadar kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk mendengarkan musik dibandingkan hal lainnya. Tak jarang, beberapa lagu dalam playlist tidak hanya berisi lagu terkini, tetapi termasuk lagu lama (lawas) yang masih saja memiliki penggemarnya tersendiri bahkan tetap populer. Kok bisa? Berikut ini adalah alasannya.

1. Adanya keterikatan emosi dan perasaan

Ilustrasi bernyanyi bersama (pexels.com/Curtis Loy)

Lagu-lagu lama biasanya memiliki lirik dan melodi yang sangat kuat dan mudah diingat. Ketika mendengarkan lagu tersebut, kita seringkali merasakan emosi yang sama seperti saat pertama kali mendengarnya. Lagu tersebut dapat memicu kembali perasaan yang terkait dengan kenangan dan pengalaman atau momen penting di masa lalu (nostalgia), seperti saat pertama kali jatuh cinta, merayakan kelulusan, atau bahkan saat menghadapi kegagalan.

Kita tidak hanya mengingat musik dan liriknya, tapi juga memahami emosi yang sedang disampaikan. Faktanya, mendengarkan musik itu melibatkan jaringan saraf yang luas di otak, termasuk bagian otak yang bertanggung jawab atas tindakan motorik, emosi, dan kreativitas. Dilansir Time, mendengarkan musik mampu melepaskan dopamin di otak yang bisa meningkat hingga 9 persen.

2. Memiliki karakteristiknya tersendiri

Editorial Team

Tonton lebih seru di