Selama berabad-abad, ilmu pengetahuan telah menunjukkan bahwa nitrogen yang diserap tumbuh-tumbuhan itu berasal dari atmosfer. Tapi, sebuah studi dari University of California, Davis, menunjukkan bahwa lebih dari seperempat nitrogen di dunia itu berasal dari batu-batuan di Bumi.
Hasil penelitian yang dipublikasikan tanggal 6 April 2018 waktu setempat di jurnal Science itu menemukan 26% nitrogen di ekosistem alami tersebut bersumber dari batu, sementara 74% lainnya berasal dari atmosfer.
Sebelum studi ini, asal-usul nitrogen ini tidak diketahui. Pasalnya, para peneliti berkesimpulan seluruh zat nitrogen hanya berasal dari atmosfer.
"Ini bertentangan dengan paradigma berabad-abad yang telah meletakkan landasan bagi ilmu lingkungan. Kami berpikir bahwa nitrogen ini memungkinkan hutan dan padang rumput untuk menyerap lebih banyak emisi CO2 bahan bakar fosil daripada yang diperkirakan sebelumnya," cetus peneliti Ben Houlton, UC Davis Department of Land, Air and Water Resources sekaligus direktur dari UC Davis Muir Institute.