Mengenal 5 Prinsip Kesejahteraan Satwa atau Animal Welfare

Manusia sejak zaman dahulu sudah hidup berdampingan dengan binatang. Tercatat bahwa pada zaman pra-sejarah atau lebih tepatnya Zaman Batu Tua (Palaeolithikum), manusia memiliki kemampuan berburu dan meramu. Manusia pada zaman itu menggunakan binatang untuk membantu berburu.
Baru ketika manusia mengenal metode bercocok tanam dan mengumpulkan makanan (food gathering), binatang mulai digunakan untuk mempermudah kegiatan bercocok tanam maupun sebagai hewan ternak yang akan dimanfaatkan dagingnya.
Meskipun hubungan antara manusia dan binatang berawal dari hubungan antara pemburu dan hewan buruan, kini hubungan tersebut telah berubah menjadi lebih baik. Binatang dapat dimanfaatkan manusia untuk mempermudah pekerjaan, sebagai hewan ternak atau sebagai pendamping hidup manusia (peliharaan). Menyadari manfaat binatang yang sangat besar bagi manusia, sudah seharusnya kita juga memikirkan kesejahteraan binatang tersebut.
Kesadaran akan perlunya memperhatikan kesejahteraan binatang ini dimulai pada tahun 1979 yang diprakarsai oleh Amerika dan Uni Eropa. Gerakan internasional ini kemudian menimbang aspek kesejahteraan binatang yang dirumuskan dalam prinsip-prinsip kesejahteraan satwa atau juga dikenal dengan istilah Five Freedoms of Animal Welfare. Apa saja prinsip-prinsip tersebut? Mari kita bahas!
1. Freedom from hunger and thirst
Prinsip pertama yang harus dipahami setiap pemelihara binatang adalah memberikan peliharaannya kebebasan dari rasa lapar dan haus. Pemelihara wajib memberikan makan dan minum untuk setiap peliharaannya. Perlu diperhatikan bahwa parameter dari prinsip ini bukan hanya tentang kenyang dan tidak kehausan, akan tetapi kesesuaian dengan pakan alaminya di alam.
Pengetahuan paling sederhana yang pemelihara perlu tahu adalah mengetahui peliharaannya termasuk golongan herbivora, karnivora, atau omnivora. Jangan sampai hewan pemakan daging terpaksa memakan rumput, atau hewan pemakan daun terpaksa memakan daging, sudah pasti peliharaannya akan menolak.
Tidak sampai di situ, perilaku makan binatang diklasifikasikan lebih detail. Untuk golongan herbivora terdapat turunan lainnya seperti frugivore untuk pemakan buah, nectarivore untuk pemakan nektar, graminivore untuk pemakan rumput, dan masih banyak klasifikasi lainnya dari herbivore. Begitu pun dengan karnivora yang memiliki turunan seperti insectivore untuk pemakan serangga, piscivore untuk pemakan ikan, dan klasifikasi karnivora lainnya.
Ketika seseorang sudah memutuskan untuk memelihara satu jenis binatang, maka mempelajari perilaku makannya menjadi kewajiban untuk memenuhi prinsip pertama, terbebas dari rasa lapar dan haus.