Kalian pasti mengenal Master Yoda, kan? Ia adalah Jedi Master dari seri Star Wars yang dikenal dengan tubuh mungil dan telinga kecilnya. Tahukah kalian kalau ada hewan yang digadang-gadang mirip banget dengan Yoda? Yup, hewan itu adalah Tarsier.
Tarsier adalah primata berbadan kecil yang termasuk ke dalam famili Tarsiidae dan dibagi menjadi tiga genus, yaitu Carlito, Cephalopachus, dan Tarsius. Penasaran, kan, dengan hewan ini? Yuk, simak ulasan berikut!
Tarsier adalah primata yang cukup kecil dengan tinggi sekitar 9-16 cm yang membuatnya menjadi salah satu primata terkecil di dunia.
Tarsier yang merupakan hewan nokturnal itu memiliki mata yang cukup besar. Bahkan, dalam beberapa spesies, mata Tarsier lebih besar daripada otaknya! Mata tersebut digunakannya untuk mencari mangsa dan menghindari predator yang mengincarnya.
Selain itu, Tarsier juga memiliki telinga yang sangat sensitif untuk membantunya mendeteksi suara sekecil apapun.
Dilansir dari AZ Animals, Tarsier merupakan satu-satunya primata yang benar-benar karnivora. Makanan-makanan yang disantap oleh Tarsier diantaranya adalah serangga, katak kecil, kadal, bahkan burung-burung kecil. Dalam beberapa spesies, Tarsier kedapatan juga memakan hewan seperti ular berbisa.
Pada umumnya, saat berburu makanan, Tarsier akan terdiam di satu ranting pohon sambil mengamati mangsanya dari jauh. Saat ia sudah menemukan target, Tarsier akan melompat ke arah mangsa tersebut dan menjebaknya dengan kedua tangan yang ia miliki. Bahkan, dalam beberapa kasus, Tarsier juga dapat menangkap hewan-hewan yang sedang terbang.
Tarsier merupakan hewan yang pada umumnya hidup sendiri dan tidak berkelompok. Mereka hanya berkelompok satu sama lain untuk berkembang biak. Jika sudah menemukan pasangannya, Tarsier akan bekerja sama dengan pasangannya tersebut untuk menjaga daerah kekuasaan mereka.
Tarsier menghabiskan kebanyakan waktunya bersantai di atas ranting pohon. Berbeda dengan primata lainnya yang suka bergelantungan dari pohon ke pohon, Tarsier hanya akan terdiam di suatu pohon sambil mencari mangsa yang sedang lewat di hadapannya.
Pada umumnya, tidak ada spesifik waktu kapan musim kawin Tarsier terjadi. Masa kehamilan Tarsier betina adalah sekitar enam bulan, dengan jumlah satu bayi saja. Setelah lahir, bayi Tarsier akan dibawa ibunya dengan menggunakan mulutnya atau dengan berpegangan kepada bulu ibunya.
Setelah berusia sekitar satu tahun, Tarsier akan berkembang menjadi Tarsier dewasa dan dapat bereproduksi dengan sendirinya dan akan mencari wilayah kekuasaannya sendiri.
Masa hidup Tarsier sendiri berkisar antara 12 hingga 20 tahun, tergantung dari spesies Tarsier tersebut.
Saat ini, Tarsier hanya dapat ditemukan di beberapa negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Habitat mereka pun bermacam-macam, ada yang hidup di hutan yang terletak di dataran rendah, ada juga yang bertempat tinggal di hutan pegunungan.
Sayangnya, saat ini hewan tersebut terancam punah karena banyaknya hutan-hutan habitat asli hewan tersebut yang dijadikan pemukiman ataupun untuk keperluan industri lainnya. Yuk, tetap jaga lingkungan agar hewan-hewan seperti Tarsier ini tidak kehilangan tempat tinggalnya!