Agak Berbeda dengan kode (prefiks) pesawat militer milik Amerika Serikat (AS) pada umumnya seperti "F" untuk Fighter, "B" untuk Bomber , "A" untuk pesawat serang (attack) dan "C" untuk pesawat transportasi (kargo), kode WC mungkin masih jarang terdengar. Kode WC pada pesawat militer AU AS WC-135 Constant Phoenix merujuk pada Weather Collection, merupakan pesawat militer AU AS yang memiliki kemampuan khusus untuk mendeteksi radiasi nuklir di atmosfer yang diakibatkan oleh ledakan nuklir, insiden nuklir atau pun uji coba senjata nuklir.
Pesawat tersebut dikembangkan dari basis pesawat Boeing C-135 Stratolifter dan untuk varian yang aktif saat ini, WC-135R dikembangkan dari basis pesawat tanker KC-135R. Baik C-135 dan KC-135R sama-sama memiliki basis dari pesawat prototipe Boeing 367-80. WC-135 dikenal pula dengan nama "Nuke Sniffer".
Sejarah mencatat, senjata nuklir pertama kali digunakan untuk mengakhiri Perang Dunia II di front Pasifik pada tahun 1945, ketika pesawat pengebom jarak jauh B-29 milik AS menjatuhkan 2 buah bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Saat itu, senjata dahsyat yang baru saja ditemukan oleh manusia tersebut menunjukkan efeknya yang sangat mengerikan, ironisnya setelah perang selesai teknologi senjata nuklir semakin berkembang menjadi jauh lebih dahsyat dan dimiliki oleh sejumlah negara.
Menurut laman Smithsonianmag, sejarah pesawat WC-135 Constant Phoenix dilahirkan oleh perang dingin dan dibesarkan dalam situasi persaingan negara adikuasa saat itu. Meski era perang dingin telah berakhir saat ini, WC-135 masih terus bertugas karena dinamika keamanan global yang terus berkembang serta kenyataan saat ini bahwa negara AS bukanlah satu-satunya negara yang memiliki teknologi senjata nuklir.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai pesawat "pengendus" radiasi nuklir ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!