Mengerikan, 5 Bencana yang Akan Terjadi Jika Bumi Punya Dua Bulan

Bumi dan Bulan sudah bersama sejak 4,5 miliar tahun yang lalu. Bahkan sebelum manusia ada, Bulan sudah lebih dulu menemani Bumi. Nah dengan datangnya satelit baru diantara Bumi dan Bulan,  justru akan mengganggu hubungan yang sudah ada.

Dan dalam hal ini, Bumi-lah yang akan menerima dampak paling banyak. Bagaimana tidak, gravitasi Bumi akan menarik si pendatang baru lebih dekat dan mengundang bencana seperti tsunami, gempa, hingga meningkatnya aktifitas vulkanis di Bumi kita.

Salah satu keuntungan utama memiliki Bulan adalah, satelit satu ini mempengaruhi pasang surut di lautan Bumi. Dengan adanya pasang surut air laut, manusia bisa memanfaatkannya untuk mendukung mode transportasi laut, pembangkit listrik untuk kebutuhan warga sekitar pantai, hingga memudahkan nelayan untuk mendapatkan ikan.

Hal yang sama juga akan dilakukan si Bulan baru kepada Bumi. Masalahnya, air pasang akan jadi enam kali lebih tinggi dari biasanya. Saking kuatnya, air laut akan menyebabkan banjir, bahkan erosi besar-besaran, dan membuat daratan yang bisa dihuni manusia jadi lebih sedikit.

Meski tidak seterang matahari, keberadaan Bulan juga membuat malam Bumi jadi tidak terlalu gelap. Dengan adanya Bulan tambahan, langit malam akan semakin terang. Akibatnya, hewan nokturnal akan lebih mudah melihat mangsanya.

Bagi manusia, malam yang lebih terang akan membuat kita bisa melakukan lebih banyak aktifitas, namun sulit untuk beristirahat. Kita juga akan kesulitan melihat bintang, karena cahaya bulan menutupi bintang yang seharusnya terlihat.

Di awal pembentukkan, Bumi berputar jauh lebih cepat dari sekarang. Akibatnya, satu hari hanya berlangsung selama 6 jam. Setelah Bulan terbentuk, rotasi Bumi mulai melambat, dan membuat hari-hari kita jadi lebih panjang. Dan hari-hari di Bumi akan jadi lebih panjang lagi, karena Bulan menjauh 3,8 cm per tahun.

Kabar buruknya, dengan adanya Bulan kedua, proses ini akan berlangsung lebih cepat dari yang seharusnya. Mungkin hari ini, perubahan itu tidak akan terasa. Tapi ratusan, atau ribuan tahun yang akan datang, satu hari Bumi akan berlangsung selama 28 jam atau lebih.

Setelah jutaan tahun, Bulan dan kembarannya akan saling bertabrakan. Memang keduanya sedikit menjauh dari Bumi, tapi bukan berarti Bumi akan aman. Bagaimana pun, keduanya masih dalam jangkauan Bumi. Dan ketika keduanya tabrakan, puing-puing Bulan akan terlempar ke Bumi.

Bagian yang menyentuh daratan Bumi, akan membentuk kawah luas, dan menyebabkan kepunahan bagi makhluk hidup Bumi. Sedangkan puing yang terjebak di atmosfer akan membentuk cincin seperti milik Saturnus sebelum kemudian berubah menjadi Bulan baru.

Membayangkan Bumi dihujani oleh puing-puing hasil tabrakan dua satelitnya sendiri memang terdengar sangat ironis. Tapi untungnya, Bumi hanya memiliki satu Bulan. Jika dibandingkan dengan planet lain, keberadaan satu bulan mungkin terasa "tidak adil", tapi justru disitulah sisi terbaiknya.