Mengungkap Lebih dalam 11 Fakta Gempa Bumi California!

Pada akhir pekan Fourth of July 2019, California Selatan dilanda dua gempa bumi. Yang pertama berkekuatan 6,4 magnitudo, 11 mil dari kota padang pasir Ridgecrest. Yang kedua menghantam wilayah yang sama pada hari berikutnya, dan gempa kedua ini lebih besar, yakni 7,1 magnitudo. 

20 tahun sudah sejak bagian negara itu mengalami gempa bumi dengan kekuatan yang hampir sama. Dilansir dari Time, seismolog mengatakan akan ada gempa bumi di California Selatan setiap beberapa tahun, sehingga jarak 20 tahun antara dua gempa ini dan yang terakhir (gempa Hector Mine berkekuatan 7,1 skala Richter, yang melanda bagian terpencil Gurun Mojave di Oktober 1999) belum pernah terjadi sebelumnya. Pada dekade sebelum itu, total ada delapan gempa berkekuatan 6 atau lebih besar.

Faktanya, gempa bumi yang lebih sedikit mengakibatkan adanya penumpukan ketegangan yang lebih besar di sepanjang patahan, yang berarti gempa bumi hanya mengguncang di sekitar sudutnya saja.

Gempa bumi di California, sering dikaitkan dengan San Andreas. Tetapi gempa pada bulan Juli 2019 tidak ada di San Andreas, gempa itu justru terjadi di sepanjang patahan tegak lurus di daerah geologis yang terbilang cukup rumit.

Dilansir dari halaman LiveScience, gempa yang lebih besar terjadi di sepanjang zona sesar Little Lake, sedangkan yang lebih kecil terjadi pada sesar yang belum dipetakan. Tetapi gempa kecil itu dianggap tidak biasa karena disebabkan oleh dua kesalahan tegak lurus yang tergelincir pada saat bersamaan.

Seismolog mengatakan bahwa peristiwa semacam itu jarang sekali terjadi. Namun, peristiwa seperti gempa pada bulan Juli 2019 dianggap semacam berita buruk bagi seismolog, karena gempa itu menjadi tantangan bagi para seismolog untuk merancang peralatan penginderaan gempa.

Gempa terjadi di wilayah yang sama dengan gempa 1992 dan 1999, yang bisa saja sebuah tanda bahwa Zona Geser California Timur bersiap-siap untuk dilakukan seismologis lainnya.

Zona sesar Little Lake perannya hanya sedikit dalam gempa bumi California. Namun yang dikhawatirkan adalah Patahan San Andreas yang membentang 625 mil dari Point Arena ke Laut Salton. Dan menurut PBS, San Andreas belum pernah mengalami gempa besar sejak 1906, namun gempa berkekuatan 7,8 skala richter di tahun itu terkenal karena meluluh lantahkan hampir seluruh kota San Francisco.

San Andreas adalah titik malapetaka. Sisi barat merayap menuju Alaska sementara sisi timur terus bergerak menuju Meksiko. Dan itu juga berpotensi terjadinya pergerakan besar secara tiba-tiba. Selama gempa 1906, patahan mampu memotong pagar menjadi dua.

Gempa bumi yang terjadi di tempat lain di negara bagian itu kemungkinan karena Patahan San Andreas, yang perlahan-lahan menciptakan tekanan selama beberapa dekade. Namun tergantung juga di mana gempa itu berada, gempa bumi lainnya berpotensi meningkatkan ketegangan seismik di San Andreas, yang sebenarnya mendekatkan ke gempa yang lebih besar.

Ada San Andreas dan zona sesar Little Lake yang baru saja kita ketahui, tetapi ada berapa banyak sesar lain di California? Menurut Earthquake Authority, California memiliki lebih dari 500 sesar aktif dan sejak 1933 sudah ada 23 gempa besar di California selatan saja ("gempa besar" ini mulai dari 5,9 atau lebih besar). Dan itu hanya yang kita ketahui, tapi masih ada sesar yang tidak diketahui dan belum dipetakan di seluruh negara.

Ternyata perubahan iklim ada hubungannya dengan gempa, lho. Dikutip dari LA Times, para ilmuwan menghubungkan bahwa aktivitas gempa di wilayah Gunung Mammoth pada 2017 dipicu oleh pencairan salju yang mengalir ke air tanah. Gempa bumi yang terjadi di Mammoth agak aneh dibandingkan dengan gempa bumi pada umumnya.

Para ilmuwan melihat data selama 33 tahun dan menemukan bahwa 55% dari kawanan gempa di daerah itu terjadi pada hari-hari terbasah selama tahun-tahun hujan salju yang parah. Secara keseluruhan, tingkat aktivitas seismik dangkal adalah 37 kali lebih tinggi selama periode basah daripada saat periode kering. Dan ya, kemungkinan besar karena perubahan iklim.

Gempa bumi terbesar yang tercatat memiliki kekuatan 9,5 skala richter, yang melanda wilayah Bio-Bio Chili pada tahun 1960. Menurut Survei Geologi AS, gempa itu adalah satu dari segelintir gempa berkekuatan 9+ yang dialami Bumi sejak manusia mulai berevolusi. Alaska selatan memiliki gempa berkekuatan 9,2 skala richter pada tahun 1964, dan 9,1 skala richter di lepas pantai Sumatera Utara pada 2004. 9,1 lainnya melanda Jepang pada 2011, dan ada 9,0 di lepas pantai Rusia pada tahun 1952.

California masih relatif normal. Gempa bumi terbesar yang pernah terjadi hanya mencapai 7,9 skala Richter. Gempa itu menghantam Sesar San Andreas utara Los Angeles pada 9 Januari 1857. Namun, itu juga cukup kuat untuk merubuhkan pohon dan mengguncang Sungai Kern. 

Di tempat kedua adalah gempa yang terjadi di tahun 1906, yang menewaskan lebih dari 3.000 orang, menghancurkan 28.000 bangunan, dan menelan biaya lebih dari 400 juta US dolar karena kerusakan yang dialami. 

Memang benar bahwa hanya ada beberapa gempa bumi besar di California dalam 100 tahun terakhir ini, tetapi bukan berarti negara itu akan selalu berada di zona amannya. Di California Selatan ada sekitar 10.000 gempa bumi setiap tahun, rata-rata setiap satu jam atau dua jam dalam 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Tetapi bukan berarti banyaknya gempa bumi itu mengganggu aktivitas di sana, karena hampir semua gempa bumi itu sangat kecil sehingga banyak orang yang tidak merasakannya.

Menurut Survei Geologi AS, dari 10.000 gempa itu hanya beberapa ratus yang lebih besar dari kekuatan 3,0 skala richter dan kurang dari itu biasanya tidak cukup kuat untuk dirasakan manusia normal. Gempa bumi berkekuatan 3,0 hingga 3,9 kadang-kadang masih bisa terasa, tetapi biasanya hanya dirasakan oleh orang-orang yang berada di dalam ruangan di lantai atas. Setiap tahun hanya ada 15 sampai 20 gempa di California Selatan yang berkekutan 4,0 skala richter atau lebih besar. Dan biasanya dirasakan oleh orang-orang yang berada di dekat pusat gempa atau di daerah sekitarnya.

Jika harus menebak di mana si gempa besar ini akan menyerang, pasti banyak yang menebak Sesar San Andreas, San Francisco, atau Los Angeles karena wilayah itu adalah tempat-tempat yang dianggap rawan. Tapi tempat yang juga mungkin menghadapi gempa besar adalah zona subduksi Cascadia, yang terletak di bawah dasar laut di lepas pantai Pacific Northwest.

Menurut New Yorker, Cascadia bahkan lebih panjang dari Patahan San Andreas, ia membentang dari Cape Mendocino hingga ke pantai Pulau Vancouver. Bahkan di pantai-pantai California utara ada peringatan "zona bahaya tsunami".

Gempa bumi terakhir di zona subduksi Cascadia terjadi pada bulan Januari 1700, dan seismolog melihat bahwa gempa di wilayah itu terjadi setiap 400 hingga 600 tahun. Itu berarti, gempa besar kemungkinan akan terjadi dalam 100 hingga 300 tahun ke depan, mungkin lebih cepat, dan bermagnitudo 8,7 dan 9,2. Dan seismolog memperkirakan bahwa tsunami yang terjadi akan membanjiri sebagian besar garis pantai dari California ke Kanada, mungkin menewaskan sebanyak 13.000 orang.

Ilmu pengetahuan sesungguhnya sudah memberi kita peringatan dini untuk setiap bencana alam yang ada. Tetapi ada dua jenis bencana yang belum dapat diprediksi dan dilihat oleh para ilmuwan, keduanya terjadi di California. Yang pertama adalah kebakaran hutan, karena manusia tidak bisa memprediksi di mana dan kapan percikan api bisa membakar semuanya.

Para ilmuwan juga tidak dapat memprediksi kapan dan di mana gempa bumi akan terjadi. Dan itu bukan karena seismolog tidak mengerti tentang gempa bumi, hanya saja mereka belum mampu mengembangkan peralatan yang cukup mutakhir untuk memberi pemberitahuan hanya dengan beberapa detik saja. Sebagai gantinya, para ilmuwan terpaksa menggunakan statistik untuk menentukan kemungkinan gempa bumi terjadi di tempat-tempat tertentu.

Kebanyakan orang tahu bahwa gempa besar cenderung diikuti oleh gempa kecil atau gempa susulan. Jika kita tidak tinggal di California atau daerah rawan gempa, mungkin kita berasumsi bahwa gempa susulan hanya terjadi selama beberapa hari atau minggu setelah gempa besar terjadi, tetapi kenyataannya gempa susulan dapat berlangsung selama bertahun-tahun, lho. 

Menurut Pusat Gempa Bumi California Selatan, gempa berkekuatan 6,7 skala Richter melanda pada 17 Januari 1994, dan kemudian mengakibatkan lebih dari 13.000 gempa susulan selama tiga tahun. Dan ada juga gempa susulan yang terjadi setelah tanggal 26 April 1997, gempa susulan itu terjadi lebih dari tiga tahun, kekuatannya pun mencapai 5,0 skala richter.

Para ilmuwan masih tidak dapat memprediksi gempa bumi, tapi bukan berarti California buta terhadap bahaya yang akan datang. Dikutip dari CNN, California berencana untuk menerapkan sistem peringatan dini di seluruh Pantai Barat, untuk menyiagakan warga akan gempa yang akan terjadi sebelum goncangan benar-benar terjadi.

Sistem ini diharapkan bisa memberi pemberitahuan sedetik sebelum goncangan dimulai.  Sistem ini bekerja dengan mendeteksi energi gelombang seismik pertama, yang biasanya tidak menyebabkan kerusakan tetapi dapat memberikan informasi yang cukup untuk membantu para ilmuwan menebak besarnya gempa tersebut. Lansiran keluar tepat setelah itu, idealnya sebelum gelombang kedua yang lebih merusak. Namun orang-orang yang sangat dekat dengan pusat gempa justru tidak menerima peringatan ini sama sekali.

Tapi harapannya adalah bahwa beberapa detik itu bisa dipergunakan untuk menghentikan mobil memasuki terowongan atau jembatan penyeberangan, dan juga memberi sedikit waktu bagi orang-orang untuk keluar dari gedung atau berlindung di bawah meja, dan bagi kereta untuk memperlambat laju.

Dari sebelas fakta di atas semoga kita bisa lebih mengerti mengenai gempa bumi dan juga fakta sebenarnya gempa yang terjadi di California.