Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
greatist.com
greatist.com

Penelitian gabungan yang melibatkan para ahli kesehatan dari berbagai negara menyebut bahwa junk food menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami depresi.

Hasil riset yang dimuat dalam Journal Molecular Psychiatry ini tentu mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, banyak orang yang justru mengonsumsi junk food dalam jumlah besar ketika mereka sedang depresi. 

1.Pola makan yang buruk dapat memicu depresi

Weight Loss & Diet Plans Via trueactivist.com

Depresi dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana seseorang sedang merasakan kesedihan yang berlarut-larut. Pada umumnya, depresi disebabkan oleh berbagai hal, seperti peristiwa traumatis, efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu, sampai dengan ketergantungan alkohol dan narkoba. Tetapi tidak hanya itu, depresi juga dapat dipicu oleh konsumsi junk food yang menjadi kegemaran masyarakat modern saat ini.

Pola makan yang buruk dapat meningkatkan risiko depresi secara signifikan” kata Dr. Camille Lassale, peneliti dari University College London.

2.Junk food sebabkan peradangan kronis

franciscanhealth.org

Seperti dilansir dari Inquisitr, hasil kolaborasi para peneliti Inggris, Spanyol dan Australia ini mengungkap fakta bahwa makanan yang mengandung lemak dan gula tinggi dapat menyebabkan peradangan. 

Dalam kasus ini, peneliti menyebutnya sebagai peradangan sistemik, yaitu peradangan yang tidak hanya terjadi di usus, melainkan juga di seluruh tubuh.

“Peradangan kronis dapat memengaruhi kesehatan mental karena saat terjadi peradangan, molekul neurotransmitter (berperan mengatur suasana hati) pada otak akan terganggu,” ungkap Lassale.

3.Konsumsi junk food dalam jumlah tinggi akan mengganggu kinerja otak

health.qld.gov.au

Dr. Cosmo Hallstrom, peneliti dari Royal College of Psychiatrists juga mengatakan bahwa junk food dapat menyebabkan peradangan usus. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka kinerja otak akan terpengaruh karena sifat kimiawi pada usus sangat mirip dengan otak. Oleh sebab itu, segala hal yang memengaruhi usus, juga dapat memengaruhi otak.

Penelitian ini telah membuktikan bahwa segala sesuatu yang seseorang makan, akan berdampak pada kesehatan mental orang itu sendiri. Maka dari itu, para peneliti sangat menganjurkan untuk selalu memperhatikan kandungan gizi dari setiap makanan yang kita konsumsi karena makanan yang sehat dapat memperbaiki suasanan hati dan memberi lebih banyak energi.

Wah, mulai sekarang wajib kurang-kurangi makan junk food, ya guys!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team