model Smilodon fatalis (commons.wikimedia.org/Dantheman9758)
Fosil gak cuma memberitahu seperti apa rupa hewan zaman purba yang hidup ribuan sampai jutaan tahun lalu. Kita juga bisa mengira-ngira seperti apa suara mereka. Namun, mencoba “mendengar” suara hewan prasejarah dari fosilnya saja agak rumit.
Mengutip laman IFL Science, suara atau vokalisasi kucing modern terbentuk dari laring dan jaringan lunak di tenggorokannya. Mencari tahu suara sabertooth cat jadi rumit karena jaringan lunak penting ini sudah hilang tergerus waktu. Yang tersisa cuma tulang hyoid, struktur tulang yang menopang tengkoraknya.
Manusia cuma punya satu tulang hyoid, ungkap Ashley Deutsch, salah satu peneliti dalam studi. Kucing kecil yang mendengkur punya 6, sementara kucing besar yang mengaum punya 7. Nah, perbedaan jumlah, ukuran, dan bentuk tulang hyoid pada dua kelompok kucing ini jadi faktor perbedaan suara mereka.
Lalu, bagaimana dengan sabertooth cat? Kucing perkasa ini punya tujuh tulang hyoid seperti kucing mengaum, tapi bentuk dan ukurannya mirip seperti yang dimiliki kucing mendengkur. Dari sini, kita bisa ambil kesimpulan.
Kalau vokalisasi tentang jumlah tulang hyoid, berarti sabertooth cat mengaum seperti singa. Namun, kalau vokalisasi lebih menyangkut bentuk, asumsinya mereka mendengkur seperti kucing rumahan. Lantas, benarkah demikian faktanya?