Perang Dunia II adalah konflik berdarah yang menyebabkan jutaan orang dibantai dan harus mengungsi di seluruh Eropa dan sekitarnya. Negara-negara seperti Prancis dan Polandia hancur oleh agresi Jerman, yang memang diperintahkan sejak 1933 oleh partai Sosialis Nasional (Nazi) yang menganut fasis dan ekspansionis. Namun, pada 1944, pasukan sekutu Amerika Serikat, Inggris Raya, Uni Soviet (USSR), dan Prancis membuat terobosan untuk mengalahkan Jerman.
Para sejarawan menyoroti Pertempuran Stalingrad sebagai titik baliknya. Momen ini membuat Nazi kewalahan untuk mempertahankan dua garis pertempuran di Timur dan Barat. Pada Januari 1945, para petinggi Nazi menyadari bahwa tidak lama lagi pusat kota Nazi, Berlin, akan digempur.
Pada awal 1945, pertempuran sudah berkecamuk di Berlin. Power pemimpin Nazi, Adolf Hitler, sudah tidak ada apa-apanya lagi. Sejak menjadi Kanselir Jerman, Hitler menjadikan Kanselir Reich, istana mewah di pusat Kota Berlin, sebagai tempat tinggal utamanya. Namun, seiring dengan meningkatnya serangan artileri, Hitler dan sirkelnya bersembunyi di Führerbunker. Sebuah bunker seluas 915 meter persegi ini terletak 15 meter di bawah permukaan tanah.
Di Führerbunker, Adolf Hitler juga mengakhiri hidupnya bersama istrinya yang baru saja dinikahinya sehari sebelumnya, yakni Eva Braun. Meski banyak bukti yang telah dibersihkan di tempat kejadian sebelum kedatangan pasukan Sekutu, ada beberapa fakta penting yang ditemukan. Apa itu?