Presiden Biden menyampaikan pidato di Largo, Maryland. Ia menggembar-gemborkan kebijakan ekonominya sendiri sambil mengkritik pendahulunya, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/The White House)
Meskipun agen Dinas Rahasia melindungi presiden dan keluarganya, mereka bukan pegawainya. Secara teknis, mereka tidak bertanggung jawab kepadanya. Dinas Rahasia sebenarnya adalah bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Akan tetapi, tidak selalu seperti itu, misi awal mereka adalah untuk menyelidiki pemalsuan dan kejahatan keuangan. Mereka pun ditetapkan sebagai cabang Departemen Keuangan dan bertugas hingga Maret 2003. Setelah peristiwa tragis pada 11 September 2001, misi Dinas Rahasia diperluas hingga mencakup tugas untuk memberikan keamanan pada acara besar nonpolitik, seperti Super Bowl, atau tempat mana pun yang dianggap sebagai target teroris. Jadi, melindungi presiden sebenarnya hanya sebagian kecil tugas mereka.
Faktanya, Jim Ronan, profesor Ilmu Politik di Universitas Villanova, mengatakan kepada Readers Digest bahwa presiden sebenarnya tidak wajib mengikuti saran dari Dinas Rahasia. Dengan kata lain, jika mereka menyarankan presiden untuk tidak melakukan sesuatu yang mereka pikir akan menimbulkan risiko keamanan, presiden bisa saja tidak mengikuti sarannya. Namun, satu hal yang tidak bisa dilakukan oleh presiden adalah menolak perlindungan Dinas Rahasia karena hal itu diamanatkan oleh undang-undang federal.
Ada banyak fakta yang sebenarnya tidak kita ketahui tentang agen Dinas Rahasia. Kebanyakan orang, terutama warga AS, hanya melihat agen Dinas Rahasia dari televisi ataupun film, yang nyatanya tidak semuanya diungkapkan secara detail. Hal tersebut membuat masyarakat salah menilai pekerjaan seorang agen Dinas Rahasia.