Sepasang kuda nil kerdil sedang beristirahat. (commons.wikimedia.org/Hedwig Storch)
Meski tubuhnya jauh lebih kecil, ternyata kuda nil kerdil bergerak lebih lamban daripada kuda nil biasa. Dilansir laman WWF, kuda nil biasa yang berbobot berton-ton itu bisa berlari dengan kecepatan 48 kilometer per jam. Sementara itu, kuda nil kerdil yang lebih ringan rata-rata lari dengan kecepatan mencapai 29 kilometer per jam. Kurang lebih, kecepatan kuda nil kerdil sama seperti manusia.
Nah, apakah kamu sudah bisa menyimpulkan apa spesies Moo Deng dari informasi di atas? Benar, Moo Deng adalah bayi kuda nil kerdil atau pygmy hippopotamus (Choeropsis liberiensis). Sayangnya, kuda nil kerdil merupakan spesies genting mengalami kepunahan (Endangered) dalam Daftar Merah IUCN.
Jumlah kuda nil kerdil diperkirakan cuma kurang dari 2.500 ekor di alam liar. Spesies ini terdampak oleh penggundulan hutan, penambangan, perluasan lahan pertanian, dan perburuan liar. Semoga saja dengan naiknya popularitas Moo Deng, banyak orang dari berbagai lapisan bisa sadar akan pentingnya menjaga keberadaan hewan liar, termasuk kuda nil kerdil, ya!