Isunya, NASA sudah tahu bahwa pesawat ulang-alik Columbia akan hancur pada saat memasuki atmosfer Bumi. Namun, NASA memilih bungkam dan tidak bertindak apa-apa karena memang tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan Columbia di atas sana. Akan tetapi, ada banyak tuduhan yang dilancarkan ke NASA bahwa badan antariksa Amerika tersebut justru terlibat konspirasi.
Terlepas dari berbagai macam mitos, isu, dan berita samar yang meliputi musibah Columbia, faktanya NASA tidak pernah terkesan membiarkan kecelakaan tersebut terjadi. Memang, NASA mendeteksi sebuah kerusakan, namun itu sudah mereka laporkan kepada komandan misi Columbia, Rick D. Husband.
Sepuluh tahun setelah tragedi Columbia, ada beberapa pihak NASA yang mengatakan bahwa memang sebaiknya kru atau awak astronaut Columbia tidak perlu tahu bahwa mereka akan tewas pada saat memasuki Bumi. Ditulis dalam laman sains Phys, awak pesawat Columbia dan NASA akan terus maju semaksimal mungkin meskipun tengah dihadapkan dengan kejadian yang tampak mustahil.
Tanggapan dan beberapa tulisan akan hal ini membuka mata dunia yang bertanya-tanya, apa benar NASA memang membiarkan tujuh awaknya tewas di atas sana? Faktanya, NASA tidak pernah merilis pernyataan resmi terkait hal ini. Ahli NASA lainnya juga beranggapan bahwa jika pun NASA tahu, tidak ada yang bisa dilakukan untuk membantu Columbia di atas sana. Jadi, sedikit merahasiakan hal itu pada tujuh awak Columbia dianggap jalan yang paling manusiawi.
Lima fakta ilmiah mengenai tragedi pesawat ulang-alik Columbia yang terjadi pada 2003 lalu sungguh menarik. Semoga artikel ini dapat menambah dan memperkaya pengetahuan kamu, ya!