Sejak orang-orang ramai menggunakan internet, kejahatan siber kian marak. Oleh karena itu, keamanan siber merupakan faktor yang harus diperhatikan, lho, apalagi kalau sebuah negara memiliki sistem keamanan siber yang buruk. Mereka bisa jadi sasaran empuk dari pelaku cybercrime. Misalnya, informasi rahasia dan data warga negaranya bisa bocor dan disalahgunakan.
Dilansir Comparitech, ada 75 negara yang dianalisis berdasarkan 15 kriteria. Berikut kriterianya:
- ponsel terinfeksi malware;
- pengguna yang diserang trojan mobile banking;
- pengguna yang diserang trojan ransomware ponsel;
- pengguna yang diserang malware perbankan;
- pengguna yang diserang trojan ransomware (nonponsel);
- komputer yang terinfeksi oleh setidaknya satu serangan malware;
- komputer yang mengalami serangan malware lokal;
- komputer yang diserang phising;
- pengguna ponsel yang diserang melalui web;
- serangan telnet oleh negara asal;
- serangan yang dilakukan oleh Cryptominers;
- serangan SSH oleh negara asal;
- surel spam dari negara asal;
- negara yang ditargetkan surel berbahaya; dan
- negara yang paling siap menghadapi serang siber.
Berikut negara-negara dengan keamanan siber terburuk berdasarkan lima belas kriteria tersebut.