murderpedia.org/palmer-william
Palmer lahir di Rugeley, Staffordshire pada 6 Agustus 1824 dan memiliki gaya hidup yang cukup mewah. Saat usianya 17 tahun ia magang di ahli kimia Liverpool, tetapi setelah tiga bulan dipecat karena penggelapan uang dan melarikan diri. Ia belajar kedokteran di London sembari menjadi dokter magang. Dilansir Criminal Encyclopedia ia sempat meracuni seorang pria dengan strychnine untuk mengetahui pengaruh racun tersebut.
Setelah studinya selesai, ia kembali ke Rugeley dan bekerja di Rumah Sakit Staffordshire. Namun, profesi dokternya mulai menyimpang, karena tergoda mengejar taruhan dan perjudian, terutama di balap pacuan kuda. Saat itu Palmer mulai mengalami kesulitan finansial, bahkan berani memalsukan tanda tangan ibunya sendiri untuk melunasi kreditur.
Palmer menikah dengan Ann Thornton dan memiliki 5 anak, tapi hanya anak pertama yang bertahan. Dikabarkan keempat anak yang lain meninggal kejang-kejang sebelum menginjak satu tahun. Diduga diracuni ayahnya sendiri untuk menghindari beban keuangan.
Ibu mertuanya pun meninggal dua minggu kemudian setelah tinggal bersamanya, dengan meninggalkan sejumlah uang asuransi yang mengecewakannya. Dilansir The British Newspaper Archive, Palmer bahkan mengasuransikan istrinya, yang kemudian meninggal karena kolera. Selain itu, Palmer menjerumuskan saudaranya sendiri yang alkoholik, tetapi kantor asuransi menolak untuk membayarnya.
Kariernya sebagai dokter berakhir saat Palmer ditangkap karena diduga meracuni teman berjudinya, John Parsons Cook. Mereka menyaksikan balap kuda bersama dan taruhan Cook menang, sedangkan Palmer sebaliknya.
Kemudian mereka berpesta, tetapi Cook merasa tenggorokannya terbakar setelah meminum alkohol dan jatuh sakit. Cook mencurigai Palmer, tetapi ia terlihat merawatnya dengan baik. Lima hari kemudian Cook meninggal, dan ayah tirinya melakukan penyelidikan. Asisten rumah tangganya mengaku melihat Palmer memberikan pil dan kaldu kepada Cook.
Dilansir The Guardian, seorang ahli kimia mengaku menjual strychnine kepada Palmer seminggu sebelumnya, Palmer juga terlihat merusak bukti saat penyelidikan. Tak berapa lama ia ditangkap, dan pada 14 Juni 1856 dieksekusi di Penjara Stafford.
Jumlah keseluruhan korbannya tidak diketahui, tetapi ia hanya diadili untuk satu korban saja. Peristiwa ini membuat kepanikan akan racun di masyarakat. Palmer dijuluki Pangeran Peracun (Prince of Poisoners), dan Peracun Rugeley.
Beberapa dokter tersebut membuktikan jika sifat manusia seringkali sulit ditebak, dan tidak bisa dilihat atau dinilai dari luarnya saja. Faktanya, mereka sanggup menghabisi pasiennya sendiri.