ilustrasi matahari (pixabay.com/LoganArt)
Beberapa penelitian sebelumnya menyarankan agar nebula planet terang bisa terbentuk, bintang awal harus berukuran dua kali lebih besar dari Matahari. Namun, studi tahun 2018 yang menggunakan pemodelan komputer menemukan, Matahari kita kemungkinan besar akan menyusut dari raksasa merah itu akan menjadi katai putih untuk kemudian berakhir sebagai nebula planet.
Ketika sebuah bintang mati, ia mengeluarkan sejumlah besar gas dan debu – yang disebut selubung – ke luar angkasa. Selubung tersebut bisa mencapai setengah massa bintang.
Menurut astrofisikawan Albert Zijlstra dari Universitas Manchester di Inggris, hal ini menunjukkan bahwa inti bintang kehabisan bahan bakar sebelum akhirnya mati. Pada saat itu, inti panas membuat selubung yang dikeluarkan bersinar terang selama sekitar 10.000 tahun – periode singkat dalam astronomi. Inilah yang membuat nebula planet terlihat.
Beberapa di antaranya sangat terang sehingga dapat dilihat dari jarak yang sangat jauh berukuran puluhan meter jutaan tahun cahaya, saat bintang terlalu redup untuk dilihat.
Model data yang dibuat oleh tim sebenarnya memprediksi siklus hidup berbagai jenis bintang, untuk mengetahui kecerahan nebula planet yang terkait dengan massa bintang berbeda.
Nebula planet relatif umum di seluruh alam semesta yang dapat diamati, termasuk Helix Nebula yang populer, Cat Eye Nebula, Ring Nebula, dan Bubble Nebula.