potret Don Luís Felipe, Pangeran Kerajaan Portugal (goodizen.com)
Raja Carlos I naik takhta Portugis pada tahun 1889. Saat itu, negara ini sudah mengalami banyak kerusuhan dan korupsi, ditambah dengan resesi keuangan yang parah, dan adanya pemberontakan.
Dalam upaya untuk mendapatkan kendali, Carlos mencoba menggulingkan pemerintahan parlementer dan menjadikannya kediktatoran, tetapi itu tidak berjalan sesuai rencana. Dilansir laman Sky History, Raja Carlos dan putranya, Luis Filipe, yang baru berusia 21 tahun, menjadi sasaran upaya pembunuhan saat sedang menaiki kereta terbuka. Tragisnya, Carlos terbunuh seketika.
Luis Filipe tertembak dan terluka parah, tetapi terus dikejar. Selama 20 menit pelarian itu, ia diangkat menjadi raja. Di kereta itu, juga ada ibu dan adik laki-lakinya, Manuel yang juga terluka. Terlepas dari upaya terbaik Manuel, Luis meninggal saat dia dikeluarkan dari kereta, setelah menjadi raja hanya selama 20 menit.
Dari 13 pemerintahan di atas, kita jadi semakin yakin bahwa takhta tidak ada yang abadi, baik lama maupun singkat. Namun, mereka memiliki nasib yang kurang beruntung karena hanya memerintah dalam waktu yang sangat singkat.