Peneliti Temukan Fosil Jantung Berusia 380 Tahun

Asal-usul dan diversifikasi awal hewan bertulang belakang, atau vertebrata, melibatkan perubahan besar pada anatomi kerangka dan lunak. Transformasi rangka dapat diperiksa secara langsung dengan mempelajari fosil gnathostom, namun pelestarian anatomi lunak jarang terjadi.
Para ilmuwan Australia baru saja menemukan jantung tertua di dunia yang berusia sekitar 380 tahun. Ini menjadi salah satu temuan bersejarah untuk dunia ilmu pengetahuan.
Temuan yang diterbitkan di jurnal Science ini memberikan gambaran yang lebih baik tentang evolusi anatomi vertebrata.
1. Jantung ikan purba yang menjadi fosil
Jantung yang ditemukan termasuk dalam kelas ikan dengan rahang lapis baja yang sudah punah. Ikan ini hidup pada periode Devon antara 419,2 juta dan 358 juta tahun yang lalu.
Jantung ikan tersebut ditemukan dalam kondisi membantu, begitu juga perut, hati, dan usus. Meskipun ikan ini berasal dari periode yang sangat lama, posisi jantung yang berbentuk S mengindikasikan kesamaan anatomi antara ikan purba dan hiu modern.
dilansir laman Ars Technica, spesimen fosil terbaru ini dikumpulkan dari Gogo Formation di Australia Barat. Dulunya, tempat ini merupakan terumbu karang yang kaya akan fosil dari periode Devon yang sangat terpelihara dengan baik. Salah satu contohnya adalah kelas ikan prasejarah lapis baja yang dikenal sebagai placoderms.