Kalau kamu menginap di hotel berbintang, salah satu opsi sereal untuk sarapan adalah Corn Flakes, sereal jagung buatan Kellogg's. Tetapi, tahukah kamu bahwa lahirnya Corn Flakes hadir karena prosedur yang salah?
Mari kembali ke abad 19, tepatnya pada 1894. Saat itu, para penganut Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh ingin mengembangkan makanan baru yang sesuai dengan peraturan agama mereka: vegetarian, tanpa alkohol, dan tanpa kafein.
Jadi, mereka mencoba berbagai kombinasi gandum, beras, dan tepung jagung. Salah satu pencobanya adalah John Harvey Kellogg, inspektur di Battle Creek Sanitarium, Michigan, dan adiknya, Will Keith Kellogg.
Penemuan Corn Flakes bermula saat Kellogg bersaudara tengah membiarkan gandum masak untuk mengembang, mereka dipanggil untuk urusan percetakan. Saat mereka kembali, gandum tersebut sudah basi dan mengeras.
Karena biaya yang terbatas, akhirnya, mereka memasukkan adonan basi tersebut ke mesin penggiling, berharap agar adonan tersebut memanjang. Ternyata, adonan tersebut malah pecah menjadi remah-remah. Kellogg bersaudara memanggangnya di oven dan menghidangkannya ke para pasien. Mereka menyukainya!
Akhirnya, Kellogg bersaudara mendaftarkan paten untuk Corn Flakes pada 1894 dan mendapatkannya pada 1896. Sekadar memberitahu, pertama kali, Kellogg memberi nama sereal tersebut "Granose". Komposisi Corn Flakes Kellogg's adalah 88 persen jagung.