youtube.com/OpticalCamouflage
Berbeda dengan jubah refleksi, alih-alih memproyeksikan gambar ke jubah, jubah proyeksi memproyeksikan gambar langsung ke mata orang yang melihatnya, layaknya layar televisi LCD. Dengan begitu, trik ini bisa digunakan di segala arah, selama ada kamera yang merekam adegan.
Sebenarnya gak terlalu sulit untuk membuat kamera-kamera kecil yang menutupi semua bagian jubah. Tantangannya adalah sistem komputasi yang diperlukan untuk mengubah informasi dari susunan kamera mikro menjadi proyeksi tiap sudut, terutama saat pemakainya bergerak. Para ilmuwan komputer Italia, Franco Zambonelli dan Marco Mamei, telah menyusun teknologi dan komputasi jubah tersebut dengan modal hingga 500 ribu Euro (atau sekitar Rp8 Milyar).
Namun, kelemahan dari jubah ini adalah gak ada kamera yang bisa merekam dengan tepat apa yang akan kita lihat, kecuali jika kamera tersebut diletakkan di tempat kita berdiri. Adapun, sebuah perusahaan arsitektur Amerika, GDS Architects merancang gedung pencakar langit setinggi 1.500 kaki bernama Menara Infinity di pinggiran Seoul Incheon, Korea Selatan. Gedung tersebut akan ditutup dengan kamera-kamera dan LED pada kaca.