Pengepungan Stalingrad, Bukti Ketamakan Hitler pada Perang Dunia II

Stalingrad merupakan kota industri dan memiliki pasokan bahan mentah yang besar. Oleh karena itu, jika Jerman ingin tetap berperang mereka harus menguasai wilayah tersebut terlebih dahulu untuk memastikan keperluan prajurit Jerman terpenuhi. Dalam artian, tentunya pengepungan ini memiliki arti strategis yang penting bagi Jerman.
Pada Juni 1941, Adolf Hitler yang merupakan seorang diktator fasis paling kejam sepanjang masa melanggar pakta non agresi antara Jerman dan Rusia. Jerman menempatkan seluruh prajurit Nazi di wilayah Rusia. Operasi tersebut disebut Operasi Barbarossa. Stalingrad, yang merupakan kota penghasil minyak terbesar menjadi sasaran empuk saat itu.
Sebenarnya, bukan hanya Tentara Merah milik Rusia yang menghentikan langkah prajurit Nazi untuk merebut Stalingrad. Namun, cuaca Rusia yang pada saat itu terkenal dengan musim dinginnya yang kejam juga menjadi salah satunya. Faktanya, banyak cerita dibalik Pengepungan Stalingrad yang gagal pada saat itu. Inilah beberapa fakta dibalik Pengepungan Stalingrad.
1. Optimisme Hitler
Sebagai seorang yang berideologi fasis, tujuan Adolf Hitler bukan hanya untuk merebut wilayah Rusia dan mengambil pasokan bahan mentah yang ada di Stalingrad. Namun, tujuan utamanya adalah untuk membasmi Yahudi dan ras-ras rendah di Rusia. Disamping itu, dengan adanya blitzkierg milik Jerman, Hitler merasa akan menang telak dalam merebut wilayah Rusia. Ditambah, prajurit yang dikirim Jerman pada saat itu adalah kesatuan terbesar yang pernah dikirim dalam periode Perang Dunia II, prajurit yang kala itu dipimpin oleh Jenderal Fredrich von Paulus membawa ratusan ribu prajurit Nazi, meriam-meriam, sampai kendaraan lapis baja.
Hingga suatu ketika, kesombongan Adolf Hitler menjadi keputusasaan bagi prajuritnya sendiri. Tentara Merah dengan kesiapan yang lebih matang, mampu menahan prajurit Nazi hingga berbulan-bulan dan membuat mereka mati sia-sia karena persiapan prajurit Nazi sangat minim, apalagi, cuaca yang ekstrem membuat gerakan mereka semakin lambat.