9 Penguasa yang Mengeksekusi Anggota Keluarganya Sendiri, Sadis!

Sejarah selalu diwarnai dengan raja, kaisar, diktator, dan sebagainya yang tidak ragu-ragu mengeksekusi siapa saja: rival politik, musuh, atau kambing hitam. Tapi, secara tradisi, anggota keluarga jarang tersentuh hukuman.
Bahkan, beberapa penguasa paling kejam sepanjang masa pun membuat pengecualian untuk keluarga. Jika dirasa perlu, mereka hanya memenjarakan atau mengasingkan mereka, tetapi yang mengejutkannya, hanya sedikit penguasa yang melakukan eksekusi terhadap anggota keluarganya sendiri.
Biasanya karena mereka benar-benar kejam dalam merebut atau mempertahankan kekuasaan, tetapi terkadang karena anggota keluarga mereka memanglah orang yang sangat buruk dan menimbulkan banyak masalah.
1. Raja Herodes Agung mengeksekusi anaknya sendiri
Kamu mungkin pernah mendengar tentang Raja Herodes Agung di Alkitab. Herodes, bersama keluarganya, mendukung orang Romawi saat mengambil alih tanah keluarganya. Ini terbayar dengan sangat baik, Herodes berteman dengan beberapa nama besar di Roma, seperti Oktavianus dan Mark Antony, yang akhirnya menjadikannya Raja Yudea atas nama Roma dan kepentingannya, menurut LiveScience.
Karena dukungannya terhadap Kekaisaran Romawi, orang-orang Yudea pun tidak menyukainya. Akibatnya, dia menikahi Mariamme, cucu mantan Imam Besar Yudea, yang dikaruniai dua putra, Alexander dan Aristobulus, berharap agar orang-orang Yudea bisa lebih menerimanya. Namun, ini tidak berhasil, orang Yudea masih tidak mempercayai dia atau Roma.
Herodes pun memberlakukan hukum yang lebih kejam dan juga menjadi sangat paranoid. Bahkan, ia mengira bahwa keluarganya berencana untuk melawannya. Sampai akhirnya, ia mengeksekusi Alexandros, Aristobulus (putra dari pernikahannya dengan Mariamne), dan putra ketiga dari istri lain, Antipater II.
Ada kemungkinan Herodes juga membunuh anggota keluarga lainnya, serta dikatakan di dalam Alkitab dia membunuh setiap bayi di Betlehem dan daerah sekitarnya, meskipun sejarawan skeptis bahwa hal ini terjadi. Faktanya, sejarawan mengira bahwa hal tersebut mungkin didramatisasi tentang bagaimana dia membunuh putranya sendiri.