koloni penguin tali dagu (commons.wikimedia.org/Diego Tirira)
Won Young Lee, seorang ahli ekologi perilaku dari Korea, pertama kali dapat ide penelitian saat mengamati penguin tali dagu di Pulau King George, Antarktika. Dari pengamatannya, penguin yang bersarang terlihat sering memejamkan mata dalam waktu singkat. Won Young Lee kemudian bekerja sama dengan ahli ekofisiologi tidur dari Prancis, Paul-Antoine Libourel, beserta peneliti-peneliti lainnya untuk mempelajari pola tidur penguin.
Tim peneliti memilih 14 ekor penguin tali dagu dari ribuan pasang yang ada di Pulau King George. Burung-burung ini dipasangkan sensor untuk melacak aktivitas otaknya. Usai melakukan pengamatan berminggu-minggu, para peneliti mendapatkan hasil yang mencengangkan.
Dalam sejam, penguin tali dagu tidur mikro sebanyak lebih dari 600 kali. Tidur mikro itu sendiri adalah tidur sangat singkat yang biasanya kamu alami secara tiba-tiba dan gak kamu sadari saat kekurangan tidur atau alami gangguan tidur. Nah, masing-masing tidurnya penguin ini berlangsung sekitar 4 detik saja.
Dilansir laman Science News, penguin ini juga diketahui kadang-kadang cuma tidur dengan satu belahan otaknya, sementara belahan otak lainnya tetap terjaga. Dalam sehari, penguin tali dagu bisa tidur sebanyak lebih dari 10 ribu kali. Kalau semua tidur mikronya dijumlahkan, mereka dapat lebih dari 11 jam tidur.