Menurut beberapa kepercayaan Abrahamik, Nabi Musa diutus oleh membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir yang berlangsung hingga lebih dari 400 tahun. Dari menurunkan 10 tulah, akhirnya Musa berhasil menggiring bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.
Salah satu cerita yang paling menakjubkan adalah saat Musa mengarahkan tangan dan tongkatnya, dan Laut Teberau pun terbelah. Reaksi beberapa orang Israel,
Saat pasukan Firaun tengah menyeberang juga, Laut Teberau kembali menyatu dan menghabisi mereka.
Para penganut kepercayaan Abrahamik pun percaya terbelahnya Laut Teberau (dalam Bahasa Inggris diartikan "Laut Merah"/Red Sea) di zaman Nabi Musa sebagai salah satu manifestasi kuasa Tuhan terbesar. Percaya atau tidak percaya, ternyata fenomena terbelahnya laut dapat dijelaskan dalam segi ilmiah. Atau begitulah para penelitinya mengklaim hal tersebut.
Disclaimer: artikel ini hanya membahas bahwa ada sebuah penelitian terhadap terbelahnya laut di zaman Nabi Musa, tidak ada anjuran untuk mempercayainya atau tidak. Selain konten dari risetnya, artikel ini juga membahas tanggapan para ilmuwan lain terkait penelitian ini. Kamu dianjurkan untuk membaca hingga akhir.