Penjelasan Mengenai Fenomena Awan Hujan yang Disebut Menghindari Jogja

Beberapa wilayah di Indonesia telah diguyur hujan. Tapi tengah ada fenomena yang menjadi viral dimana citra radar cuaca tampak terlihat bolong di tengah peta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), seolah-olah hujan menjauhi lokasi tersebut.
Itu merupakan perkiraan dari Stasiun Klimatologi D.I Yogyakarta dimana gambar memperlihatkan dominasi warna biru yang mengartikan adanya awan hujan. Tapi untuk Ngluwar, Sleman dan Bantul tidak tertutupi warna biru, melainkan hanya warna putih saja.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena awan hujan yang tidak terlihat tampak di Yogyakarta ini karena fenomena Bright Band Echo. Apa penjelasan dari fenomena tersebut?
Bright Band Echo
Radar Bright Band sangat penting untuk banyak aplikasi perkiraan curah hujan seperti pengawasan curah hujan lebat, pemodelan hidrologi atau asimilasi data prediksi cuaca numerik.
Bright Band Echo (BBE) merupakan warna terang horizontal yang di hasilkan oleh radar, disebabkan oleh mencairnya salju sebelum menjadi hujan yang menunjukan lokasi dari lapisan melting layer.
Fenomena ini sering terlihat di citra radar pada musim hujan, disertai dengan awan konvektif (awan yang dihasilkan oleh proses konveksi akibat pemanasan radiasi surya) yang kuat. Bright band echo dapat mengakibatkan 'kesalahan' dalam menginterpretasikan kondisi cuaca di suatu wilayah sehingga diperlukan adanya koreksi pada inputan radar cuaca.
Citra radar cuaca menggambarkan potensi intensitas curah hujan yang dideteksi oleh radar cuaca. Pengukuran intensitas curah hujan (presipitasi) oleh radar cuaca berdasarkan seberapa besar pancaran energi radar yang dipantulkan kembali oleh butiran-butiran air di dalam awan dan digambarkan dengan Reflectivity yang memiliki besaran satuan dBZ (decibel).
Makin besar energi pantul yang diterima radar maka makin besar juga nilai dBZ dan semakin besar nilai dBZ reflectivity, menunjukkan intensitas hujan yang terjadi semakin besar. Jangkauan terjauh/maksimum produk Reflectivity dari radar BMKG adalah sekitar 240 km dari lokasi radar.
Faktanya ada hujan ringan
Indikasinya adalah Bright Band Echo yang ditangkap oleh Radar Cuaca Baron sudah terfilter oleh fitur koreksi dari radar cuaca. Sebenarnya awan tersebut ada di seluruh wilayah Yogyakarta (termasuk yang bolong). Tapi karena ada keterbatasan kemampuan, citra radar tampak bolong karena scanning-nya yang memutar 360 derajat, tidak bisa mendeteksi tegak lurus.
Postingan awan bolong itu merujuk pada citra radar cuaca 4 November 2023. Ada beberapa dugaan warganet, mulai dari adanya acara tertentu yang membuat adanya pawang hujan hingga pembangunan proyek. Tapi itu hanya tebakan yang tak berdasar karena fakta di lapangan pada waktu tersebut telah terjadi hujan ringan.
Hingga artikel ini ditulis, postingan di akun X/Twitter @jogfms telah mendapat 10 ribu suka, seribu komentar dan 3 ribu postingan ulang sejak tweet dibuat pada 4 November kemarin.