Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi serangga penyerbuk yang masih terlihat di area perkotaan (eurekalert.org/Abigail Derby Lewis, Field Museum)

Seperti yang kita ketahui, bahwa kupu-kupu sering beterbangan ke sana kemari di sekitar area hijau yang asri atau taman-taman bunga. Namun, kupu-kupu yang memiliki bentuk pola dan warna tubuhnya yang indah tersebut sudah jarang terlihat di sekeliling kita, terutama area perkotaan. Kupu-kupu merupakan salah satu jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok serangga penyerbuk atau polinator yang penting bagi ekosistem. Kondisi dan jumlah populasi serangga penyerbuk sangat erat berkaitan dengan beberapa faktor, terutama terhadap kondisi habitat hingga perubahan iklim. Mari simak penjelasan lebih lengkapnya dibawah ini!

1. Mengenal serangga penyerbuk

ilustrasi penyerbukan oleh kupu-kupu (unsplash.com/Himesh Kumar Behera)

Penyerbukan (pollination) merupakan peristiwa transfer serbuk sari dari kepala sari menuju ke kepala putik. Dilansir Asian Journal of Plant Sciences, oleh Mia Rosmiati et al. (2015), terdapat sekitar 150.000 hewan penyerbuk yang sebagian besar terdiri dari kupu-kupu, lebah, kumbang, tawon dan ngengat. Tumbuhan berbunga sebagian besar memerlukan jasa penyerbukan, begitu pula disaat yang sama bahwa serangga memerlukan makanan berupa nektar dan serbuk sari yang ada pada bunga. Aktivitas yang saling membutuhkan tersebut terjadi ketika serbuk sari pada bunga yang menempel di kaki atau bagian badan lain dari serangga. Serbuk sari akan terbawa ketika serangga menghinggapi setiap bunga lainnya dan pada akhirnya terjadi polinasi atau penyerbukan. Setelah penyerbukan terjadi, terbentuklah bakal buah yang kemudian akan terus berkembang menjadi buah utuh.

2. Pentingnya peran serangga penyerbuk

Editorial Team

Tonton lebih seru di