Kenali Penyebab Napas Kucing Cepat dan Cara Mencegahnya

Dalam beberapa kasus, terengah-engah dan bernapas cepat adalah perilaku normal bagi kucing. Kamu harus mencari tahu apa yang dilakukan atau dialami kucing sebelumnya.

Seperti halnya anjing, kucing bisa terengah-engah ketika mereka kepanasan, cemas, atau bermain dengan antusias. Jika kucing bernapas dengan cepat karena alasan ini, maka kamu tidak perlu khawatir karena itu akan hilang dengan sendirinya setelah kucing menenangkan diri dan beristirahat.

Pada umumnya, kucing secara alami bernapas lebih cepat daripada manusia. Better Pet melansir, kucing mengambil napas 15 hingga 30 kali per menit saat beristirahat atau tidur, sementara manusia rata-rata mengambil napas 12 hingga 16 kali. Jika menurut kamu kucing tidak bernapas dengan normal, inilah saat yang tepat untuk menentukan dan menghitung laju pernapasan istirahatnya.

Untuk menghitung jumlah napas kucing saat tidur, kamu memerlukan smartphone untuk menghitungnya. Napas dihitung saat proses menghirup dan mengembuskan udara (ketika dada kucing naik dan turun). Hitung berapa napas yang terjadi selama 30 detik. Selanjutnya kalikan jumlah napas yang dihitung dengan dua untuk mendapatkan jumlah total napas per menit. Jika kucing kamu bernapas lebih dari 30 kali per menit saat istirahat, besar kemungkinan ia mengalami takipnea.

Sistem pernapasan kucing memiliki banyak bagian termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Semua penyakit yang berasal dari sistem ini dapat menyebabkan masalah pernapasan pada kucing.

Dilansir Vets Now, napas yang cepat pada kucing dikenal juga sebagai takipnea, yang mungkin merupakan tanda bahwa tingkat oksigen di dalam darah rendah (hipoksemia), tingkat sel darah merah rendah (anemia), atau asma.

Intinya, napas yang cepat pada kucing sering kali merupakan gejala dari berbagai penyakit dan cedera serius yang harus segera ditangani oleh dokter hewan.

Bagi seseorang yang kurang berpengalaman, mungkin akan sulit untuk benar-benar menghitung jumlah napas pada kucing. Ada beberapa indikasi yang dapat terjadi secara bertahap dari waktu ke waktu atau yang sifatnya tiba-tiba. Beberapa tanda-tanda tersebut bisa kamu amati pada kucing peliharaanmu.

Dilansir Wag Walking, berikut adalah tanda-tanda pernapasan cepat pada kucing:

• Lidah, bibir, atau hidung berwarna biru
• Batuk atau tersedak
• Mengi (napas bunyi)
• Lesu dan enggan untuk bergerak
• Kekurangan energi
• Perut dan dada naik turun dengan cepat
• Pernapasan mulut terbuka (terengah-engah)

Penyebab kucing bernapas dengan cepat sangat beragam. Namun, napas cepat pada kucing sering kali menjadi tanda awal dari berbagai penyakit serius yang mendasarinya.

Dihimpun dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa penyebab mengapa kucing bernapas dengan cepat.

• Alergi, sama seperti manusia, kucing juga bisa alergi terhadap makanan dan udara di sekitarnya
• Anemia, anemia dapat menyebabkan pernapasan cepat sebagai cara untuk mengkompensasi kadar oksigen darah yang diturunkan.
• Trauma atau cedera
• Tumor di dada atau tenggorokan
• Infeksi saluran pernapasan
• Endema paru, yakni paru-paru terisi cairan
• Asma, gangguan pernapasan yang menyebabkan saluran udara kucing menyempit dan membuatnya sulit bernapas
• Nyeri, stres, atau syok, kucing yang kesakitan sering bernapas dengan cepat sebagai respons terhadap stres
• Benda asing yang tersangkut di tenggorokan atau sumbatan jalan napas lainnya
• Cacing hati, pada kasus yang serius, kucing mungkin memerlukan terapi oksigen.

Karena penyebab setiap kucing yang mengalami pernapasan cepat tidak selalu sama, maka perawatan dan pengobatannya juga akan disesuaikan dengan kondisinya secara spesifik.

Dilansir Spruce Pets, jika kucing kesulitan bernapas maka dokter hewan akan membawanya ke area perawatan untuk menstabilkannya. Termasuk menyediakan oksigen melalui masker dan menempatkan kateter IV untuk memberikan obat dan cairan darurat.

Jika benda asing bersarang di saluran udara kucing, dokter hewan akan mengeluarkannya secara manual jika memungkinkan atau melalui operasi darurat jika benda tersebut sulit dijangkau.

Dalam kasus efusi pleura, thoracentesis akan dilakukan untuk mengeluarkan cairan dari dada guna meningkatkan pernapasan dan memberikan sampel cairan untuk analisis lebih lanjut.

Dalam penyakit jantung, setelah kucing stabil, maka akan dilakukan rontgen dan ekokardiogram jantung untuk mengevaluasi ukuran dan fungsi jantung. Sedangkan dalam kasus infeksi, pneumonia, atau adanya cairan yang mengisi paru-paru, dokter hewan akan meresepkan antibiotik untuk membantu melawan infeksi.

Sebenarnya, kamu tidak bisa selalu mencegah gejala ini. Namun, kamu bisa mengambil langkah untuk membantu mengatasi masalah kesehatan pada kucing dengan beberapa cara.

Kamu bisa memeriksakan kucing ke dokter hewan secara teratur, memberi makan kucing dengan makanan yang seimbang dan sehat, memastikan berat badan kucing sehat dan tidak obesitas, serta dapat menghindari situasi yang dapat membuat kucing stres, takut, atau kepanasan.

Perlu diingat, ketika kucing mengalami pernapasan cepat, kamu harus bersikap setenang mungkin, karena jika kamu panik, maka kucing bisa stres. Segera datangi dokter hewan jika kamu merasa kondisi kucing tidak baik-baik saja, karena dokter hewan akan memberikan saran terbaik menyangkut kesehatan kucing kamu.

Penulis: Alya Madani