potret buaya orinoko betina di sekitar area sarangnya (commons.wikimedia.org/Fernando Flores)
Buaya orinoko jantan akan berkelahi untuk memperebutkan hak kawin dengan betina. Seekor jantan biasanya akan kawin dengan beberapa betina yang berlangsung saat musim kemarau, yaitu sekitar Januari hingga Februari. Dalam sekali musim kawin, betina akan menghasilkan 15—70 butir telur yang disimpan di tanah berpasir di pinggir sungai yang sudah ia gali sebelumnya.
Masa inkubasi telur buaya orinoko berlangsung selama 70—90 hari. Dilansir Critter Science, ketika baru menetas, anak-anak akan mengeluarkan suara guna memanggil induknya. Walau baru beberapa telur yang menetas, biasanya induk buaya orinoko akan langsung menghampiri sarangnya dan memasukkan seluruh anak yang sudah menetas maupun telur yang belum menetas ke dalam mulutnya. Hal ini berfungsi agar anak-anak buaya ini dapat terlindungi dengan baik.
Meski buaya orinoko merupakan predator puncak ketika dewasa, mereka sangat rentan saat masih anak-anak hingga remaja. Ada begitu banyak predator yang menargetkan buaya orinoko muda, semisal jaguar, anakonda, burung pemakan bangkai, maupun jenis buaya lainnya. Tak cukup sampai di situ, tugas induk buaya orinoko semakin berat lagi karena beberapa buaya orinoko dewasa diketahui bisa bersikap kanibal pada buaya muda. Oleh karena itu, biasanya sang induk akan menjaga anak-anaknya setidaknya hingga mereka berusia 3 tahun.
Pertarungan untuk memperebutkan betina juga terjadi pada buaya amerika. Pada musim kawin yang dimulai sekitar Januari hingga Februari, jantan akan kawin dengan beberapa betina karena mereka merupakan hewan poligini. Menariknya, penelitian terbaru yang dilakukan pada 2023 silam menunjukkan kalau buaya amerika merupakan satu-satunya jenis buaya yang melakukan praktik partenogenesis, dilansir Britannica.
Partenogenesis sendiri merupakan proses inkubasi telur tanpa memerlukan pembuahan dari jantan. Dalam sekali musim kawin, buaya amerika betina bisa menghasilkan 30—60 butir telur yang akan menjalani proses inkubasi selama 85—90 hari. Suhu memainkan peran penting dalam menentukan jenis kelamin anak-anak buaya amerika. Pada suhu lingkungan rendah, yakni sekitar 29 derajat celsius, anak-anak betina akan lahir. Sementara, pada suhu sekitar 32 derajat celsius, anak-anak jantanlah yang akan lahir.
Sama seperti buaya orinoko, tak ada predator alami bagi buaya amerika. Hanya saja, telur-telur buaya ini jadi incaran sejumlah hewan lain, semisal rakun dan sigung. Anak-anak buaya ini pun jadi target beberapa ikan predator, kucing liar, maupun buaya lain yang berukuran lebih besar. Sayangnya, induk buaya amerika hanya akan menemani anak-anaknya selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggalkan mereka untuk bertahan hidup secara mandiri.