ilustrasi deodoran (pixabay.com/Shaun)
Sejak zaman Mesir kuno, orang sudah sadar akan bau badan dan berusaha menutupinya. Untuk mengurangi bau, orang Mesir melakukan berbagai cara yaitu menghilangkan bulu ketiak, sering mencucinya dan mengoleskan wewangian yang kuat. Sedangkan di Asia menggunakan garam mineral yang ternyata hal tersebut bisa efektif membunuh bakteri. Hal inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya deodoran.
Dikutip dari DifferenceBetween, deodoran pertama kali diproduksi pada tahun 1888 dengan merk pertama bernama MUM. Produk yang bisa digunakan untuk wanita ataupun pria tersebut dijual dalam bentuk krim dan berubah menjadi roll-on beberapa tahun kemudian.
Sedangkan parfum sudah ada berabad-abad yang lalu bahkan seni meracik parfum sudah diwariskan sejak zaman Mesir Kuno. Dulu parfum dibuat dengan cara mencampurkan minyak dan lemak atau lilin lebah.
Dikutip dari Perfume, orang Mesir memakai wewangian dalam berbagai acara mulai dari upacara keagamaan hingga penguburan. Arkeolog menemukan pabrik parfum yang sudah berusia 2000 SM yang berada di Siprus. Dalam penemuannya, wewangian dibuat dari ketumbar, laurel, myrtle, lavender, dan rosemary.
Namun berkembangnya zaman, parfum menggunakan minyak atsiri atau esensial aromatik dalam campuran pelarut seperti air atau alkohol. Di tahun 1190, parfum diproduksi di Paris secara komersial dan menjadi industri yang berkembang pesat.