Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perbedaan Ketonggeng dan Kalajengking (unsplash.com/BASHAR)

Jika kamu pernah menemukan ketonggeng, pada awalnya kamu pasti mengira hewan ini adalah kalajengking. Pasalnya, sekilas kedua hewan ini memiliki tampilan fisik yang mirip. Terlebih, ketonggeng mengeluarkan semacam racun berbau menyengat yang mungkin disalahartikan sebagai racun kalajengking.

Sebenarnya, ketonggeng adalah persilangan antara kalajengking dan laba-laba. Baik ketonggeng maupun kalajengking termasuk arakhnida, yang berarti mereka memiliki delapan kaki dan dua bagian tubuh (cephalothorax dan perut). Keduanya juga mempunyai sepasang mulut yang disebut pedipalpus, dengan cakar besar untuk memanipulasi makanan.

Di sini, kita akan membahas perbedaan paling signifikan antara ketonggeng dan kalajengking.

1. Penampilan

ilustrasi kalajengking (pixabay.com/Andreas)

Sekilas, ketonggeng dan kalajengking memiliki penampilan yang mirip. Akan tetapi, kamu dapat membedakan keduanya dengan melihat ekornya. Ketonggeng memiliki ekor yang panjang, tipis, seperti cambuk tanpa alat penyengat. Sementara, kalajengking memiliki ekor melengkung dan beruas-ruas dengan alat penyengat di ujungnya. Ekor kalajengking biasanya berupa tabung yang dibentuk oleh segmen.

Ketonggeng memiliki warna hitam atau coklat, sementara warna kalajengking bervariasi tergantung tempat tinggalnya, dikutip dari A-Z Animals. Kalajengking sering menyatu dengan pasir, kulit kayu, dan batu. Beberapa warna kalajengking yang paling umum adalah kuning dan hitam, tetapi bisa juga berwarna oranye, merah, atau coklat. Kalajengking hutan cenderung berwarna hitam, sedangkan kalajengking gurun biasanya berwarna lebih terang.

2. Ukuran

Editorial Team

Tonton lebih seru di