Unsplash/This is Engineering
Banyak orang awam sering salah paham dan menyamakan keduanya menjadi satu sebagai bagian yang sama. Bahkan, ada banyak orang yang mengatakan bahwa pseudosains merupakan cabang dari sains. Ini adalah pernyataan yang menyesatkan karena secara mendasar, pseudosains bukanlah cabang keilmuan dari sains.
Sayangnya, ada banyak pseudosains di dunia ini yang sudah terlanjur dipercaya begitu saja oleh banyak kalangan. Padahal, secara hakikat, pseudosains jelas-jelas telah menjadi ancaman bagi ilmu pengetahuan secara nyata. Ilmu semu tersebut terkadang terang-terangan dianggap sebagai ilmu eksak padahal tidak berpijak pada sains sama sekali.
Secara garis besar, sains memiliki beberapa cabang seperti biologi, fisika, kimia, medis, astronomi, ilmu Bumi, sejarah, antropologi, dan masih banyak lagi. Dalam hal ini ditegaskan bahwa pseudosains bukanlah cabang ilmu dari sains. Mungkin ada persamaan nama atau penyebutan yang membuat kesalahpahaman ini terus terjadi di dunia akademik.
Jenis-jenis pseudosains juga sangat banyak, misalnya Bumi datar; konspirasi; feng shui; ilmu tentang UFO atau alien; santet dan pelet; ilmu yang membahas makhluk-makhluk gaib; takhayul; dan segala hal yang dipelajari tanpa pijakan studi atau penelitian ilmiah. Termasuk di dalamnya adalah pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan fenomena supernatural, ini juga termasuk pseudosains.
Bahkan, dalam jurnal African Health Sciences yang diterbitkan dalam laman NCBI, dikatakan bahwa pseudosains sudah banyak dipercaya oleh orang-orang yang sudah tidak lagi percaya dengan ilmu medis secara umum. Biasanya hal tersebut banyak terjadi di negara-negara yang kurang berkembang seperti beberapa negara di Afrika yang masih kental dengan takhayul.