Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S (instagram/revolusi_bangsa1965)
Kekejaman PKI tahun 1948 telah banyak memakan korban. Jumlah korban di Madiun saja, diperkirakan mencapai 1.920 orang, sementara di Magetan sekitar 108 orang. Sebagian dari para korban kekejaman PKI 1948 merupakan tokoh penting dan para ulama yang saat itu dianggap sebagai ancaman bagi PKI.
Terdapat dua Monumen sebagai pengingat peristiwa PKI 1948, yaitu Monumen Kresek di Madiun dan Monumen Soco di Magetan. Di kedua monumen tersebut terdapat beberapa nama tokoh yang menjadi korban kekejaman PKI 1948.
Sedangkan pada peristiwa G30S 1965 saat itu mengicar para perwira tinggi TNI. Sekitar tujuh perwira TNI dan seorang anak perempuan bernama Ade Irma Suryani yang merupakan putri dari Jendral A.H Nasution, gugur dalam perisitiwa tersebut. Ketujuh perwira TNI yang menjadi korban dalam peristiwa G30S PKI itu dikenang sebagai Pahlawan Revolusi. Antara lain,
1. Letjen Ahmad Yani
2. Mayjen R. soeprapto
3. Mayjen Harjono
4. Brigjen Soetojo
5. Brigjen D.I Panjaitan
6. Mayjen S. Parman
7. Lettu P.A Tendean
Untuk mengenang para tokoh perwira TNI yang menjadi korban kekejaman G30S, maka dibangunlah sebuah museum yaitu Museum Pengkhianatan PKI. Tak hanya itu, dibangun pula Monumen Pancasila Sakti yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 1 Oktober 1973, sekaligus diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.