Zaman dulu, beberapa negara di Eropa Timur masih kental dengan paham komunisme yang lambat laun akhirnya ditinggalkan karena dianggap justru memperburuk kondisi perekonomian sebuah negara. Nah, salah satu negara yang masuk dalam pusaran ideologi ini adalah Jerman. Salah satu sejarah penting bagi Jerman adalah runtuhnya Tembok Berlin. Bagaimana sejarahnya?
Pada 1945, Jerman dibagi menjadi empat bagian, yakni milik Amerika, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet. Pada 1949, wilayah milik Amerika, Inggris, dan Prancis bergabung menjadi satu dan menjadi Jerman Barat. Sedangkan, bagian milik Uni Soviet tetap dengan paham komunisnya yang bernama Jerman Timur.
Tembok Berlin dibuat pada Agustus 1961 untuk memisahkan Jerman menjadi dua bagian. Laman Deutsche Welle menerangkan bahwa runtuhnya Tembok Berlin juga dianggap sebagai simbol kejatuhan rezim komunis di Eropa secara umum, bahkan dunia. Ideologi barat yang demokratis, liberal, dan kapitalis menjadi pemenang dalam peristiwa tersebut.
Nah, gerakan untuk menyatukan Jerman sebetulnya sudah digaungkan sejak pertengahan 1989, di mana rakyat Jerman secara umum menginginkan persatuan karena mereka berasal dari bangsa dan etnik yang sama. Akhirnya, pada 9 November 1989 Tembok Berlin benar-benar diruntuhkan oleh rakyat Jerman. Klimaksnya justru terjadi pada 3 Oktober 1990, di mana Jerman Barat dan Jerman Timur benar-benar bersatu menjadi negara Jerman.