Pada bulan Oktober 1940, didorong oleh keberhasilan invasi Jerman ke Polandia, Italia mencoba menginvasi Yunani. Tentara Yunani lebih kecil, kurang modern, dan kurang berpengalaman dari tentara Italia. Namun dalam 20 hari pertama, tentara Italia dipermalukan dan dipaksa mundur ke Albania.
Peristiwa ini menjadi kemunduran besar pertama bagi kubu Poros di Perang Dunia II, yang dikenang oleh orang-orang Yunani sebagai "Keajaiban Albania." Kebuntuan berakhir pada April 1941, ketika tentara Jerman langsung turun tangan ke wilayah Balkan.
Setelah Pertempuran Yunani, ketidakbecusan Italia pun berlanjut. Pada Juni 1940, sebanyak 200.000 tentara Italia menginvasi Mesir Britania, dan 130.000 dari mereka langsung menyerah ketika berhasil didorong 800 kilometer ke wilayah mereka sendiri (Libya).
Sekali lagi, Jerman melakukan intervensi dan mendapatkan kemenangan. Nyatanya, pertempuran di Afrika Utara sangat berbeda dari yang pernah mereka harapkan. Sebelum jatuhnya Prancis, pasukan Italia di Libya berhasil ditahan oleh pasukan Prancis di Tunisia.
Setelah Prancis menyerah, ancaman itu pun menghilang. Tetapi pemerintah Prancis, yang sekarang berbasis di Vichy (meskipun secara resmi netral), mempertahankan armada Mediterania mereka. Hal ini mungkin dilakukan untuk mencegah dan menghalangi operasi angkatan laut Italia di wilayah tersebut.