potret Grigori Rasputin (commons.wikimedia.org/Karl Bulla)
Sebelum tahun 1892, Rasputin hanyalah seorang petani yang tinggal di Siberia. Namun, setelah Rasputin tinggal di sebuah biara selama sebulan, dia mengaku sebagai orang suci. Terlepas dari julukannya sebagai "biksu gila", tindakan Rasputin memang selalu kontroversial. Dia menjalin hubungan mesra dengan banyak orang, mulai dari pelacur rendahan hingga perempuan kelas atas. Selain itu, Rasputin juga pecandu alkohol.
Relasinya yang luas membuat Rasputin berhasil bergaul dengan Tsar. Aleksandra Fyodorovna menerimanya setelah Rasputin berhasil menyembuhkan hemofilia putranya yang bernama Alexei. Bagaimana Rasputin bisa menyembuhkan penyakit ini?
Jadi, saat itu aspirin digunakan sebagai obat untuk semua penyakit dan merupakan pengobatan utama untuk Alexei. Namun, aspirin juga berfungsi sebagai pengencer darah. Hal inilah yang menyebabkan Alexei sulit untuk disembuhkan. Rasputin akhirnya meminta dokter Alexei untuk menghentikan perawatannya, termasuk memberikan aspirin, dan Alexei lantas segera pulih.
Meskipun pemerintah Rusia menyukai Rasputin, tapi masyarakat justru membencinya. Ketika Nicholas II pergi berperang melawan Jerman selama Perang Dunia I, istrinya, Aleksandra Fyodorovna, menggantikan posisinya untuk mengatur Rusia. Dari sinilah, muncul desas-desus bahwa Rasputin memengaruhi keputusan Fyodorovna.
Smithsonian melansir bahwa Felix Yussupov, seorang sosialita yang menolak berperang, bahkan mengancam akan membunuh Rasputin. Yussupov mengaku telah memberinya makanan penutup dan anggur yang dicampur dengan racun, menembaknya beberapa kali, lalu melemparkannya ke sungai yang membeku hingga akhirnya tenggelam. Namun, belakangan, putri Rasputin, Maria, meluruskan bahwa ayahnya tewas karena ditembak di bagian kepala dengan jarak dekat. Maria lantas menyangkal semua pernyataan Yussupov.