Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Stasiun Rembang tempo dulu. (Dok. Kitlv.nl)

Kabupaten Rembang, kota kecil yang terletak di pesisir pantura ini sebenarnya dulu mempunyai jalur kereta api lho, akan tetapi karena kalah bersaing dengan moda transportasi lain, kereta api di kabupaten ini pun dinonaktifkan.

Mengingat semakin padatnya kendaraan di jalur pantura, kehadiran moda transportasi massal kereta api tentu amat dirindukan oleh sebagian besar masyarakat Rembang. 

Meskipun nonaktif, ternyata kereta api di tanah pesisir ini memiliki fakta sejarah yang tak hisa hilang begitu saja lho. Berbagai fakta mengenai kejayaan si ular besi di 'Bumi Kartini' tentu menarik untuk diketahui. Penasaran? Simak baik-baik ya. 

1. Pertama kali dibangun oleh Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij

Peta jalur SJS 1902. (Dok. Kitlv.nl)

Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij atau biasa dikenal dengan singkatan SJS merupakan perusahaan kereta api swasta Belanda yang membangun jalur dari Semarang ke sisi timur pantura. Sesuai dengan namanya, SJS pertama kali membangun jalur kereta api dari Semarang hingga Juwana (Pati) yang sudah bisa dilalui sejak tahun 1884.

Tak hanya berhenti di Juwana, Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij kemudian juga membangun jalur lagi kearah timur yaitu menuju Rembang yang diresmikan tahun 1900 lalu tembus ke Bojonegoro pada tahun 1919.

Kemudian dari Kota Rembang sendiri, SJS membangun jalur lagi ke selatan menuju arah Blora (Cepu) dan bisa dilalui sejak tahun 1901. Tua banget, kan usianya? 

2. Dulunya diprioritaskan untuk mengangkut barang

Editorial Team

Tonton lebih seru di