Selain robot, da Vinci juga berperan besar dalam perkembangan senjata militer. Rancangan da Vinci dijadikan pondasi utama untuk mengembangkan berbagai persenjataan yang efektif untuk menaklukkan musuh.
Akan tetapi, ia pada dasarnya benci peperangan. Meskipun begitu, karena rasa keingintahuannya yang besar dan demi mendukung para penyokongnya, da Vinci tetap merancang senjata.
Pada 1480, da Vinci merancang senapan mesin pertama (melihat ukurannya, lebih mirip meriam daripada senapan).
Da Vinci ingin meningkatkan daya serang meriam militer saat itu, da Vinci kemudian merancang sebuah "meriam" tiga lapis! Satu lapisnya berisi dengan 11 laras. Jadi, ada 33 laras yang siap menembak!
Meskipun hampir tidak mampu menembak secara beruntun seperti senapan mesin masa kini, desain ini memiliki mekanisme pembidikan dan pengisian yang tidak biasa di zamannya.
Laras-laras tersebut dibuat bertingkat. Tujuannya adalah agar "meriam" ini dapat berotasi menembak, diistirahatkan, dan diisi. Tingkat pertama ditembakkan sementara tingkat kedua dapat dimuat. Tingkat ketiga dapat didinginkan sebelum gilirannya untuk diisi dan ditembakkan lagi. Begitu seterusnya.
Seperti yang dilihat pada rancangannya, bentuk meriam ini seperti kipas. Hal tersebut membuatnya menjadi senjata yang efektif melawan pasukan besar dengan memperluas jangkauan tembak dan mengurangi risiko salah tembak.
Dari segi mobilitas, "meriam" ini dilengkapi dengan roda besar yang ringan agar dapat berjalan mulus di medan perang.
Untungnya, rancangannya ini tidak jatuh ke tangan yang salah, sehingga tidak pernah digunakan. Senapan mesin yang dapat menembak secara beruntun pertama kali digunakan pada abad ke-19.