Selain nelayan Inggris, pendeta asal Irlandia juga pernah menginjakkan kakinya di Benua Amerika sebelum Columbus. Tak lama setelah kematian Santo Patrick, Santo Brendan langsung menggantikannya untuk menjadi misionaris baru di Irlandia.
Sepanjang hidupnya, ia dijuluki "Sang Navigator" karena telah melakukan perjalanan ke Skotlandia, Wales, dan Brittany untuk menyebarkan agama Kristen. Pada abad ke-9 M, catatan semi-mitos dan semi-historis tentang pelayarannya cukup digandrungi oleh para cendekiawan.
Dalam The Voyage of Saint Brendan misalnya, Santo Barinthus atau Barvitus memberi tahu Brendan kalau dia baru saja kembali dari sebuah negeri yang terletak jauh di cakrawala barat, yang ia sebut sebagai "surga." Mendengar hal ini, Brendan memutuskan untuk melihat negeri tersebut dengan mata kepalanya sendiri.
Ia pun langsung mengumpulkan kru, perahu currach, dan beberapa doa sebelum berangkat. Setelahnya, mereka melakukan perjalanan melalui dunia mistis, termasuk "neraka" di mana "setan besar melemparkan leburan logam yang berapi-api dari sebuah pulau yang memiliki sungai emas."
Untuk menguji teori ini, pada tahun 1976 sekelompok sejarawan dan penjelajah bernama Tim Severin mencoba mengarungi lautan dari Irlandia ke Amerika dengan perahu currach yang dilapisi oleh kulit. Hebatnya, mereka berhasil melakukannya. Jadi, cerita di atas sangat mungkin pernah terjadi di masa lampau.