7 Potret Kehidupan Manusia jika Tinggal di Planet Lain di Tata Surya 

Merkurius hanya berjarak 57,9 juta km dari matahari. Saking dekatnya, suhu siang hari di sana mencapai 430° C. Namun suhu super panas itu bisa berubah jadi -180° C saat matahari sudah terbenam. Masalahnya, satu hari di Merkurius setara dengan 1.408 jam di Bumi, dan satu tahunnya hanya berlangsung 88 hari saja.

Di planet ini, kamu enggak akan merasakan hujan, badai, salju atau pun melihat Bulan. Langit juga akan selalu hitam setiap harinya, karena Merkurius tidak punya Bulan dan atmosfer yang dapat menyebarkan cahaya matahari.

Di siang hari, langit Venus berwarna orange-kemerahan karena cahaya matahari disebarkan oleh karbondioksida yang menguasai 95 persen atmosfernya. Sedangkan malamnya, suasana akan berubah jadi sangat gelap tanpa Bulan atau pun bintang.

Sama seperti Merkurius, satu hari di Venus juga berlangsung sangat panjang yaitu sekitar 243 hari di Bumi dengan suhu rata-rata 460° C. Dan karena rotasi Venus berlawanan dengan arah jarum jam, maka kamu akan melihat matahari terbit di barat dan terbenam di timur.

Satu hari di Mars hanya berlangsung 24,5 jam, dan satu tahunnya kira-kira setara dengan dua tahun di Bumi. Suhu saat musim dingin memang bisa drop hingga -60° C, tapi suhu di musim panasnya jauh lebih manusiawi yaitu 20° C. Oh ya, jika tinggal di Mars, kamu juga akan dimanjakan dengan langit kecokelatan, matahari biru, dan dua bulan.

Meski begitu, tekanan atmosfernya Mars sangat rendah dan kandungan karbondioksida yang tinggi membuat darah manusia mendidih atau mati lemas karena kehabisan nafas. Belum lagi badai debu Mars akan memaksa kamu untuk tetap berada di rumah selama berminggu-minggu.

Beda dengan Bumi, Jupiter adalah planet gas raksasa yang tidak memiliki daratan. Jadi alih-alih membangun rumah di daratan, kamu mungkin akan memiliki rumah yang mengapung di atas awan dengan suhu harian sekitar -166° F. Satu hari di Jupiter hanya berlangsung sekitar 10 jam saja, tapi satu tahunnya setara dengan 4.333 hari.

Malam Jupiter hanya berlangsung 5 jam dan pemandangannya sangat keren karena Jupiter memiliki 79 bulan. Terakhir, untuk bisa tinggal di Jupiter, kamu tidak boleh tinggal di wilayah selatan Jupiter karena disana-lah badai besar berukuran tiga kali Bumi mengamuk selama lebih dari 350 tahun.

Kalau satu tahun di Jupiter saja sudah lama, Saturnus akan jauh lebih lama. Ini karena satu tahun di Saturnus setara dengan 29 tahun di Bumi. Sedangkan satu harinya hanya berlangsung selama 11 jam saja. Sama seperti Jupiter, di Saturnus orang akan tinggal di awan karena planet ini adalah planet gas.

Dan karena lokasinya begitu jauh dari matahari, suhu di Saturnus sangat dingin yakni -288°F. Yang menarik jika tinggal di planet ini adalah, kamu bisa berwisata ke cincin Saturnus yang luar biasa dan menyaksikan 82 satelitnya terbit dan tenggelam secara bergantian.

Karena jarak antara Uranus dan matahari mencapai 2,9 miliar km, suhu di planet ini sangat-sangat dingin yaitu -320° F. Yang mengejutkan, suhu itu adalah suhu permukaannya. Saat kita masuk makin dalam ke inti planet, suhu yang tadinya beku bisa melonjak jadi super panas yaitu 8.500° F.

Oh ya, satu hari di Uranus hanya berlangsung 17 jam saja, sedangkan satu tahunnya sama dengan 84 tahun Bumi. Terakhir, karena kemiringannya yang super ekstrim, musim panas dan dingin di Uranus sangat panjang yaitu sekitar 42 tahun!

Selain rumah gelembung yang bisa mengambang, kamu juga akan membutuhkan rumah yang kuat, terutama dari terpaan angin. Pasalnya, kecepatan angin di Neptunus mencapai 1.500 mil/jam membuat rumah biasa akan langsung hancur dalam hitungan detik.

Satu hari di Neptunus berlangsung 16 jam, sedangkan satu tahunnya setara dengan 165 tahun Bumi. Dan karena lokasinya terlalu jauh dari matahari, siang dan malam di sini selalu gelap gulita. Untungnya kamu masih memiliki 14 satelit, cincin yang mengelilingi, plus bintang-bintang di malam hari yang membuat langit jadi tidak terlihat terlalu gelap.

Tinggal di planet tetangga mungkin akan jadi pengalaman yang tidak terlupakan. Tapi tentu saja, semua tidak akan mudah. Pertama, manusia harus punya teknologi super canggih untuk mengatasi kondisi ekstrim di setiap planet. Belum lagi jarak planet yang super jauh membuat perjalanan itu nyaris tidak mungkin untuk saat ini.