kucing berkaki hitam mengendap-endap (commons.wikimedia.org/Ltshears)
Meski berukuran jauh lebih kecil, kucing berkaki hitam lebih sukses dalam berburu daripada singa. Menurut laman Smithsonian Magazine, tingkat keberhasilan berburu kucing berkaki hitam sebesar 60 persen. Hal ini menjadikan mereka spesies kucing liar paling berhasil sekaligus paling mematikan di dunia.
Kucing berkaki hitam punya tiga strategi berburu yang berbeda. Pertama, kucing ini mengintai mangsa sambil meliuk di antara rerumputan untuk menemukan momentum yang pas untuk menerkam. Kedua, kucing berkaki hitam duduk diam di luar lubang sarang hewan pengerat dan menunggu sampai ada mangsa yang keluar. Ketiga, mereka langsung menerkam dan menerjang mangsa secara spontan.
Selain itu, kucing berkaki hitam juga berburu sepanjang malam. International Society for Endangered Cats Canada (ISEC) mengungkap kalau kucing berkaki hitam menghabiskan 70 persen waktu mereka dalam semalam untuk berburu. Entah cuaca sedang dingin atau hujan, kucing ini pasti berburu.
Keberhasilan berburu sangat penting bagi kelangsungan hidup kucing ini. Sebagai hewan bertubuh kecil, kucing berkaki hitam punya metabolisme tubuh yang lebih cepat. Oleh karena itu, kucing liar ini perlu makan lebih sering.
Nah, keempat predator Afrika di atas punya tingkat keberhasilan berburu lebih tinggi dari singa. Hal ini karena beberapa faktor, seperti strategi berburu, ukuran tubuh, hingga gaya hidup. Meski tingkat keberhasilan berburu lebih tinggi, bukan berarti keempat predator di atas lebih kuat dari singa, ya. Ini merupakan salah satu bentuk keseimbangan alam.