Potret Presiden George W. Bush dan Presiden Mikhail Saakashvili dari Georgia di depan ribuan warga Tbilisi di Freedom Square. (commons.wikimedia.org/George W. Bush Presidential Center/Unknown author)
Seperti dijelaskan PBS, pada April 1993, hanya tiga bulan setelah menyelesaikan masa jabatannya, Bush melakukan perjalanan ke Kuwait. Segera setelah itu, 17 tersangka ditangkap dengan tuduhan upaya pembunuhan mantan presiden dengan bom mobil. Penyelidikan lebih lanjut oleh FBI menetapkan bahwa para tersangka tidak bertindak sendiri, tetapi merupakan bagian dari operasi rahasia yang diarahkan Badan Intelijen Irak.
Mengingat Bush bukan presiden lagi, tanggapan resmi AS datang dari presiden baru, Bill Clinton, yang cemas dengan kejadian tersebut. Clinton memutuskan untuk meluncurkan 23 rudal jelajah ke markas besar Badan Intelijen Irak di Bagdad. Sebagaimana yang dijelaskan oleh The Washington Post, rudal tersebut ditembakkan sekitar pukul 01.00 dan 02.00 dini hari untuk mencegah kematian warga sipil yang tidak bersalah. Meskipun para pejabat Irak sendiri mengklaim bahwa ada 3 rumah yang hancur, 3 orang tewas, dan 4 orang terluka.
Pada Mei 2005, Presiden George W. Bush bertemu Presiden Georgia Mikheil Saakashvili di atas panggung di Freedom Square, di Tbilisi, Georgia. Seperti dilaporkan CNN, saat Bush sedang memberikan pidato, tiba-tiba sebuah granat terbang ke arahnya dari penonton. Untungnya, granat itu tidak meledak.
Seperti yang dijelaskan oleh FBI, granat tersebut masih aktif, tetapi si penyerang membungkusnya sangat erat dengan saputangan, sehingga pin granatnya tidak dapat dipasang dengan benar. Penyerang melarikan diri, tapi berhasil dilacak beberapa bulan kemudian. Ternyata dia adalah seorang warga Tbilisi bernama Vladimir Arutyunian.
Arutyunian memiliki bunker di hutan yang penuh bahan kimia, senjata, dan bahan peledak mematikan. Di persidangan, Arutyunian dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas serangan terhadap presiden dan atas pembunuhannya terhadap seorang petugas polisi yang mencoba menangkapnya.