ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dunia sejatinya dimulai sejak Revolusi Industri pada pertengahan abad ke-18. Akan tetapi, aktivitas manusia yang menciptakan dan menggunakan peralatan modern meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer, sehingga kadar gas rumah kaca pun meningkat dan Bumi semakin panas.
Dari Revolusi Industri hingga abad ke-20, kadar CO2 dan CH4 naik secara pesat! Aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar fosil (batu bara, bahan bakar minyak, dan gas) dan penebangan hutan turut meningkatkan CO2. Sementara, praktik agrikultur dan peternakan besar-besaran mendongkrak kadar gas CH4.
Kemudian, gas N2O juga sebenarnya memiliki pengaruh buruk terhadap efek rumah kaca. Digunakan sebagai obat bius, "gas tertawa" ini juga digunakan untuk mesin roket dan kendaraan balap (NOS). Bahkan, N20 dikatakan berpengaruh lebih buruk terhadap efek rumah kaca karena dapat memecah dan melubangi lapisan O3.
Selain ketiga gas rumah kaca alami tersebut, efek rumah kaca juga diperburuk oleh pemakaian klorofluorokarbon (CFC) dan hidrofluorokarbon (HFC). Dipakai sebagai cairan pendingin, freon untuk AC, hingga hairspray, CFC penggunaannya sudah dilarang karena melubangi lapisan O3. Meskipun begitu, HFC juga tidak kalah berbahaya.