Gunung tidaklah tetap. Faktanya, gunung mengalami gaya tektonik dan erosi, dua proses yang saling bertentangan namun saling terkait erat. Ketika sungai seperti Arun mengikis tanah di sekitar Everest, sebuah fenomena yang disebut "pantulan isostatik" pun terjadi.
Kerak Bumi bagaikana perahu yang mengapung di lautan. Ketika beban dihilangkan, perahu tersebut akan terangkat. Demikian pula, jika kerak Bumi kehilangan massa karena erosi sungai, maka kerak tersebut akan menjadi lebih ringan.
Keringanan ini memungkinkan kerak Bumi terangkat di bawah pengaruh gaya internal dari mantel bumi. Semakin dalam Sungai Arun mengukir ngarainya, semakin banyak pula batu dan sedimen yang terkikis.
Massa yang berkurang ini memungkinkan tanah di bawahnya untuk "mengapung" lebih tinggi, yang menyebabkan gunung tersebut naik secara bertahap.
Fenomena ini mungkin tampak terlihat tidak terlalu berpengaruh, tetapi selama ribuan tahun, akumulasi dorongan isostatik ini menghasilkan peningkatan ketinggian gunung seperti Everest, serta gunung-gunung di sekitarnya.