Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Saifuddin atau Sultan Siak XI (commons.wikimedia.org)
Sebelum menetap di Siak Sri Indrapura, pusat pemerintahan Kesultanan Siak selalu berpindah-pindah. Baru pada masa pemerintahan Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaludin yang memerintah antara tahun 1827-1864, pusat pemerintahan Kesultanan Siak dipindahkan ke Siak Sri Indrapura dan bertahan hingga masa pemerintahan sultan terakhir.
Pada masa kekuasaan Sultan Siak ke-11 yakni Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Jalil Syarifudin yang memerintah dari tahun 1889-1908, Kesultanan Siak mengalami kemajuan yang cukup pesat di bidang ekonomi. Dalam masa pemerintahannya tersebut, Sultan Syarif Hasyim memulai pembangunan istana megah di tepian Sungai Siak pada tahun 1889 yang kemudian kini kita kenal sebagai Istana Siak.
Berdiri di tengah-tengah komplek istana seluas 32 ribu meter persegi, bangunan utama Istana Siak memiliki luas sekitar 1000 meter persegi. Memadukan berbagai seni arsitektur seperti Melayu, Arab, dan Eropa, bangunan Istana Siak yang terdiri dari dua lantai ini terlihat sangat menawan jika dilihat dari luar meski kini umurnya sudah lebih dari 100 tahun.